ERA.id - Manchester United memerlukan 2x15 menit babak perpanjangan waktu untuk dengan susah payah lolos ke semifinal Liga Europa ketika gelandang Bruno Fernandes mencetak gol dari titik penalti pada menit ke-95 untuk mengamankan kemenangan 1-0 atas FC Copenhagen, Selasa (11/8/2020) dini hari WIB.
United, yang menjuarai kompetisi ini pada 2017, akan bertemu dengan pemenang pertandingan Sevilla melawan Wolverhampton Wanderers guna memperebutkan satu tempat final.
Paling tidak dua kali MU mendapati peluang golnya membentur tiang gawang dalam laga di mana United melepaskan 26 upaya gol yang 14 di antaranya menyasar tepat ke arah gawang.
Barisan pertahanan dan kiper tim Denmark bermain cemerlang untuk menggagalkan setiap upaya gol MU sampai Setan Merah harus mengandalkan penalti Fernandes untuk memenangkan laga ini.
Copenhagen mendominasi menit-menit awal babak pertama dan menyianyiakan sejumlah peluang sebelum United memanas pada babak kedua dengan dua kali membentur tiang gawang dan memaksa penjaga gawang Karl-Johan Johnsson melakukan rangkaian penyelamatan gemilang.
Fernandes menuntaskan pertandingan ini ketika dia mengeksekusi tendangan penalti yang tidak bisa dijangkau Johnsson setelah Anthony Martial yang beberapa kali menciptakan peluang gol, dijatuhkan oleh Andreas Bjelland.
Copenhagen bangkit untuk menyamakan kedudukan pada 15 menit terakhir tetapi pertahanan United yang sepanjang laga ini kedodoran, bergeming sampai tim ini akhirnya membukukan satu tempat ke semifinal.
Sementara itu, Inter Milan memukul Bayer Leverkusen dengan skor 2-1 untuk melaju ke semifinal Liga Europa, pada pertandingan perempat final yang dimainkan di Merkur Spiel-Arena, Dusseldorf, Jerman, Selasa (11/8/2020) dini hari WIB.
Nerazzurri membuka keunggulan melalui gol Nicolo Barella (15') sebelum gol Romelu Lukaku (21') menggandakan keunggulan tim Italia. Leverkusen hanya mampu mengemas satu gol balasan dari bintang mereka Kai Havertz (25'), demikian catatan laman resmi UEFA.
Kedua tim mengawali laga dengan tampil berhati-hati sambil mengintip peluang di celah pertahanan lawan. Tetapi Inter mampu memecah kebuntuan saat bola dari pergerakan Lukaku diblok bek Leverkusen. Bola mengarah ke Barella yang melepaskan sepakan kaki kanan luar untuk bersarang ke sudut gawang Lukas Hradecky.
Lima menit berselang Barella memiliki peluang untuk mengemas gol keduanya, tetapi tembakannya dapat diblok Jonathan Tah.
Meski demikian Inter mendapatkan gol keduanya beberapa saat kemudian, saat Ashley Young mengirim operan kepada Lukaku. Lukaku yang ditempel ketat Edmond Tapsoba kemudian melepaskan sepakan sambil menjatuhkan diri untuk memaksa Hradecky kembali memungut bola.
Inter yang semakin agresif kemudian mendapatkan peluang lain dari Lukaku. Kali ini sepakan penyerang Belgia itu dalam situasi satu lawan satu dapat ditahan kiper Hradecky.
Leverkusen kemudian mampu memperkecil ketertinggalan. Havertz memainkan operan satu-dua dengan Kevin Volland di dalam kotak penalti Inter, dan berhasil melepaskan sepakan yang meski mengenai kaki Handanovic tetap bersarang ke gawang Inter.
Nerazzurri mendapat hadiah penalti pada menit ke-26 saat wasit Carlos Del Cerro Grande menganggap tangan Daley Sinkgraven mengenai bola di kotak terlarang. Penalti itu kemudian dibatalkan setelah dari tinjauan VAR terlihat bola mengenai bahu Sinkgraven.
Kiper Handanovic yang tidak terlalu banyak mendapat ujian mampu melakukan aksi bagus menjelang turun minum, ketika ia meninju umpan silang berbahaya kiriman Moussa Diaby.
Baik Inter maupun Leverkusen tampil semakin terbuka pada babak kedua. Peluang bagus pertama dimiliki Inter melalui sepakan Roberto Gagliardini yang secara tidak sengaja membentur Lukaku.
Kiper Hradecky harus bekerja keras mencegah gawangnya kemasukan lebih banyak. Ia menetralisir ancaman dari umpan silang pendek Hradecky, serta Gagliardini yang merangsek masuk kotak penalti sebelum sepakannya terdefleksi sang kiper.
Hradecky tidak dibiarkan beristirahat. Ia berikutnya harus meninju umpan silang Young, dan menahan tembakan pemain pengganti Eriksen yang mengarah lurus kepadanya.
Leverkusen lebih banyak mendominasi penguasaan bola. Namun mereka kesulitan mengirimkan bola berbahaya ke dalam kotak penalti Inter, salah satu peluang didapat melalui tembakan Demirbay yang masih dapat dibuang ke atas oleh Handanovic.
Pemain pengganti Inter Alexis Sanchez mendapat operan bagus dari Eriksen, sayang tembakannya masih mengenai kaki kiper Hradecky. Leverkusen juga balas mengancam melalui umpan silang berbahaya dari Leon Bailey, yang sayangnya gagal disambar Havertz dan Volland.
Menjelang waktu normal usai, wasit kembali memberi hadiah penalti kepada Inter. Kali ini karena ia menganggap Bellarabi menjatuhkan Eriksen di kotak terlarang.
Tetapi setelah melakukan peninjauan VAR, untuk kedua kalinya ia mengubah keputusannya. Inter gagal menambah keunggulan, namun skor 2-1 sudah cukup untuk membuka jalan mereka ke empat besar.