ERA.id - Pemain sayap Paris Saint-Germain, Angel Di Maria, berharap bisa mengangkat trofi Liga Champions lagi di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, ketika menjalani partai final melawan Bayern Muenchen pada Minggu (23/8) waktu setempat (Senin WIB).
Pasalnya pemain Argentina itu, di stadion yang sama, pernah menjalani momen bersejarah ketika menjuarai Liga Champions 2013/14 bersama Real Madrid.
Bahkan, dalam laga tersebut Di Maria dinobatkan sebagai Pemain Terbaik setelah aksinya di babak tambahan waktu berbuah gol kedua Real Madrid, lantaran tembakannya gagal diantisipasi sempurna untuk disundul oleh Gareth Bale.
Terlebih lagi, Estadio da Luz adalah markas Di Maria saat masih membela Benfica pada 2007-2010 di mana ia meraih satu gelar juara Liga Portugal dan dua trofi Piala Liga Portugal.
Raw emotion. This is what it feels like to reach a #UCLfinal!
📸 @PSG_inside #UCL pic.twitter.com/yTT9oWsMzc
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) August 19, 2020
"Ketika mereka mengubah arena final ke Lisbon, saya mendapati perasaan aneh yang mengingatkan kenangan ketika saya menetap di sini selama tiga tahun dan betapa menyenangkannya masa-masa itu," kata Di Maria dilansir laman resmi UEFA, Jumat (21/8/2020.
"Lantas itu terjadi lagi, ketika kami mencapai final dan mencetak sejarah bersama Paris Saint-Germain, sebab pada 2014 saya menjadi juara bersama Real Madrid di stadion yang sama," ujarnya menambahkan.
Pemain berusia 32 tahun itu turut memainkan peranan penting dalam keberhasilan PSG merintis jalan ke final, lewat torehan tiga gol dan enam assist di Liga Champions musim ini.
Ia juga mencetak satu gol dan satu assist ketika PSG mengalahkan RB Leipzig 3-0 di semifinal.
Police have banned people from wearing PSG shirts in Marseille on Sunday as the Ligue 1 champions face Bayern Munich in the Champions League final.
Full story: https://t.co/TXwXyFOkgt pic.twitter.com/2RwHajPBV5
— BBC Sport (@BBCSport) August 21, 2020
Di Maria berharap capaian bersejarah ia dan rekan-rekannya untuk PSG tidak terhenti hanya menembus final pertama Liga Champions pertama mereka, tetapi juga membawa pulang trofi 'Si Kuping Besar' ke ibukota Prancis.
"Sungguh perasaan spesial. Ketika kami menang di semifinal, saya melihat video orang-orang Paris melakukan perayaan di Champs-Elysees, Menara Eiffel dan tugu Arc de Triomphe," katanya.
"Jika kami menjadi juara untuk pertama kalinya, kami akan menjadi bagian dari sejarah klub ini. Kami akan selalu mengingatnya karena itu menjadi trofi Eropa pertama klub ini," pungkas Di Maria.