Rebut Emas Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Ukir Sejarah Baru Bulu Tangkis Indonesia

| 02 Aug 2021 13:44
Rebut Emas Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Ukir Sejarah Baru Bulu Tangkis Indonesia
Greysia Polii/Apriani Rahayu (Antara)

ERA.id - Bulu tangkis Indonesia mencetak sejarah baru lewat penampilan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan wakil China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak final bulu tangkis di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021).

Dalam pertarungan di final gelaran olahraga paling bergengsi sejagad itu, Greysia/Apriyani memetik kemenangan straight game 21-19, 21-15 atas pasangan negeri tirai bambu tersebut.

Dengan hasil itu, maka untuk pertama kalinya Indonesia memiliki wakil dari sektor ganda putri yang sukses meraih emas olimpiade.

Seperti dilansir Antara, sejak bulu tangkis pertama kali dinobatkan sebagai salah satu cabang olahraga resmi dalam ajang Olimpiade, yaitu pada Olimpiade 1992 di Barcelona, ganda putri Indonesia belum pernah menyumbang medali, bahkan tidak pernah sampai ke babak semifinal.

Pada Olimpiade 1992, Indonesia diwakili oleh Finarsih/Lili Tampi dan Erma Sulistianingsih/Rosiana Tendean. Namun Erma/Rosiana lebih dulu terhenti di babak pertama. Sementara Finarsih/Lili hanya mampu bertarung hingga perempat final setelah disingkirkan pasangan Korea Selatan Gil Young-Ah/Shim Eun-jung.

Setelah itu, pada Olimpiade 1996 yang diselenggarakan di Atlanta, Indonesia kembali mengirimkan dua ganda putri, yaitu Finarsih/Lili Tampi dan Eliza Nathanael/Zelin Resiana.

Tapi kali ini hasilnya berbeda, Finarsih/Lili kandas di babak kedua. Sedangkan Eliza/Zelin finis di perempat final usai menghadapi pasangan China Ge Fei/Gu Jun.

Di Olimpiade Sydney 2000, ganda putri Merah Putih juga belum beruntung. Deyana Lomban/Eliza Nathanael langsung terhenti di babak pertama. Sementara Etty Tantri/Chynthia Tuwankotta takluk di tangan wakil China Ge Fei/Gu Jun di perempat final.

Selanjutnya di Olimpiade Athena 2004, Indonesia hanya mengirim satu ganda putri, yakni Jo Novita/Lita Nurlita, yang kemudian dipaksa bertekuk lutut oleh Yang Wei/Zhang Jiewen asal China pada putaran kedua.

Tak jauh berbeda dengan Olimpiade sebelumnya, satu-satunya ganda putri Indonesia Liliyana Natsir/Vita Marissa juga kandas di babak pertama Olimpiade Beijing 2008. Waktu itu, mereka kembali ditumbangkan pasangan China Yang Wei/Zhang Jiewen.

Rekomendasi