Athing Mu Jadi Atlet Lari Wanita Pertama Amerika Serikat yang Menang Emas Sejak 1968

| 04 Aug 2021 17:30
Athing Mu Jadi Atlet Lari Wanita Pertama Amerika Serikat yang Menang Emas Sejak 1968
Atlet Lari Wanita Amerika Serikat (Instagram/athiiing)

ERA.id - Atlet lari asal Amerika Serikat, Athing Mu, berhasil menjadi wanita pertama yang menorehkan sejarah sejak tahun 1968. Mu berhasil membawa emas dari Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang 800 meter putri.

Pelari berusia 19 tahun itu berhasil memenangkan perlombaan 800 meter putri pada Selasa (3/8/2021). Kemenangan itu menjadikannya sebagai wanita Amerika pertama yang memenangkan emas dalam Olimpiade sejak Mexico City Games tahun 1968.

"Sekarang saya senang dan puas, saya senang saya melakukan apa yang telah saya lakukan sepanjang tahun, dan tidak berhenti karena saya berada di Olimpiade," kata Mu, dikutip People, Rabu (4/8/2021).

Selain berhasil menorehkan sejarah bagi Amerika Serikat, Mu juga tercatat menyelesaikan perlombaan dengan waktu terbaik kelima dalam sejarah Olimpiade. Dia pun mengaku bangga dengan kemampuan dirinya sendiri dan pengalaman yang berharga.

Menjadi atlet wanita yang menorehkan sejarah bagi Amerika Serikat, Mu mengatakan dia tetap berusaha tenang dan riang saat berada di lintasan lari. Tidak ada perasaan gugup atau apa pun yang mengganggunya, baginya yang terpenting mendapatkan medali emas untuk Amerika Serikat.

"Saya datang dengan sangat santai, pikiran saya sangat dingin, saya tidak gugup atau apa pun, saya hanya siap untuk pergi, siap untuk melakukan apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan medali itu," ungkapnya.

Sebelum melaju ke pertandingan, Mu sempat melakukan wawancara bersama NJ.com, saat itu dia mengatakan bahwa dia melihat dirinya sebagai pemenang lomba 800 meter wanita di Olimpiade.

"Saya tak sabar untuk berdiri di podium, yang tengah, dan menerima medali emas yang di masa depan akan terukir nama saya di atasnya. Saya hanya ingin menjadi juara Olimpiade, jujur ​​saja!" katanya kala itu.

Lebih lanjut, Athing Mu mengungkap keinginan dan harapan agar suatu hari nanti komentator yang menyebutkan namanya selama Olimpiade tidak lagi salah menyebutkannya.

"Langkah selanjutnya adalah membuat mereka mengucapkannya dengan cara yang benar," tegasnya.

Rekomendasi