Setelah Amerika Latin, Netflix Akan Batasi Sharing Password di Empat Negara

| 10 Feb 2023 19:14
Setelah Amerika Latin, Netflix Akan Batasi Sharing Password di Empat Negara
Sharing password Netflix (Unsplash/Souvik Banerjee)

ERA.id -  Netflix mulai memperluas pembatasan sharing password di empat negara. Keempat negara ini menyusul hasil uji coba di Amerika Latin tahun lalu.

Empat negara yang akan dibatasi oleh Netflix ini meliputi Kanada, Selandia Baru, Portugal, dan Spanyol. Para pengguna kini harus membayar untuk mendapat akses ke akun mereka.

Menurut aturan baru Netflix, pelanggan paket standar atau premium bisa membayar hingga dua orang di luar rumah mereka untuk menggunakan akun yang sama. Biaya penambahan orang baru sebesar 7,99 dolar Kanada (Rp90 ribu), 7,99 dolar Selandia Baru (Rp76 ribu), 3,99 euro (Rp64 ribu) untuk Portugal, dan 5,99 euro (Rp97 ribu) untuk Spanyol.

Netflix mulai memperkenalkan perubahan tersebut tahun lalu di Chili, Kosta Rika, Peru, Argentina, Republik Dominika, El Salvador, Guatemala, dan Honduras. Pihaknya berencana untuk meluncurkan aturan baru lebih luas sebelum Maret.

Raksasa streaming ini sebelumnya menderita kerugian besar tahun lalu. Salah satu faktor terbesar kerugian itu ialah para pengguna yang berbagi kata sandi sehingga pendapatan Netflix menurun. Diperkirakan lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia telah berbagi akun.

"Selama setahun terakhir, kami telah menjajaki berbagai pendekatan untuk mengatasi masalah ini di Amerika Latin, dan sekarang kami siap meluncurkannya secara lebih luas dalam beberapa bulan mendatang, mulai hari ini di Kanada, Selandia Baru, Portugal, dan Spanyol," kata Netflix, dikutip CNN.

Menyusul aturan baru tersebut, pengguna di empat negara akan diminta untuk menetapkan lokasi utama, yang memastikan semua anggota keluarga menonton dari akun yang sama.

Selain itu, halaman kelola akses dan perangkat yang baru akan memungkinkan anggota untuk lebih mudah mengontrol siapa yang memiliki akses.

Meski demikian, para pengguna masih bisa mengakses akun mereka dari tablet atau ponsel hingga TV saat mereka bepergian. Lebih lanjut, dengan kebijakan baru ini perusahaan berharap sebagian pengguna membatalkan langganan mereka setelah perubahan diluncurkan.

Rekomendasi