ERA.id - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong pengembangan pola pikir (mindset) yang adaptif dan inovatif seiring peningkatan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di sektor komunikasi.
"Kegiatan komunikasi menjadi salah satu sektor yang berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan AI. Oleh karena itu, saya mengajak untuk memiliki mindset yang adaptif dan inovatif," ungkapnya dalam rilis pers yang diterima Antara, Selasa (27/2/2024).
Hal tersebut disampaikan saat Nezar memberikan sambutan kunci dalam Seminar AI dan Transformasi Dunia Komunikasi di Kantor Pusat Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI), Jakarta Pusat.
Sepanjang tahun 2024, perbincangan mengenai pemanfaatan teknologi AI semakin meningkat. Mengutip data Provoke Media 2023, Nezar mengatakan setidaknya 61 persen pekerja di bidang komunikasi global telah memanfaatkan AI generatif untuk bekerja.
"Saya rasa wajar pembahasan terkait AI semakin berkembang. Di sektor komunikasi, tidak hanya diskusi yang berkembang, namun juga pemanfaatan AI," ujarnya.
Mantan aktivis 1998 itu mencontohkan bahwa ChatGPT kini telah menjadi alat mencari inspirasi. Selain itu, AI generatif juga digunakan untuk kegiatan pengumpulan informasi; membuat konten di media sosial dan artikel; hingga membantu media monitoring.
Dengan beragam fitur yang dapat dimanfaatkan, Nezar menilai perkembangan AI akan membuka peluang bagi industri komunikasi.
Bahkan, menurutnya, AI juga bisa digunakan sebagai chatbot dan asisten virtual untuk memberikan respons real-time bagi konsumen; memberikan informasi yang telah dipersonalisasi agar sesuai dengan preferensi audiens; hingga membantu mendeteksi potensi krisis dan langkah mengatasinya sebagai bagian dari manajemen krisis.
"Kita juga perlu waspada akan potensi penyebaran disinformasi di media, hingga risiko keamanan data pelanggan akibat personalisasi berita sebagai hasil pengolahan data pelanggan secara masif oleh AI," tandasnya.