Elon Musk Beri Izin X Tayangkan Konten Pornografi, Pengguna Diberi Pilihan

| 05 Jun 2024 12:35
Elon Musk Beri Izin X Tayangkan Konten Pornografi, Pengguna Diberi Pilihan
X konten porno (Dok. Istimewa)

ERA.id - Platform media sosial milik Elon Musk, X atau Twitter mengizinkan konten pornografi untuk tayang di lamannya. Perizinan ini diikuti dengan syarat dan ketentuan yang berlaku lewat pedoman yang diperbarui.

Kebijakan yang direvisi, yang diperbarui pada akhir pekan, menyatakan bahwa pengguna harus dapat membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka.

"Ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah. Kami percaya pada otonomi orang dewasa untuk terlibat dan membuat konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas," kata pernyataan X.

Kebijakan itu juga memberi pilihan untuk pengguna anak-anak dan orang dewasa yang memilih untuk tidak menampilkan konten pornografi di akunnya. Pengguna juga tidak akan diizinkan untuk berbagi konten yang mempromosikan eksploitasi, non-persetujuan, objektifikasi, seksualisasi atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh.

Perubahan tersebut, pertama kali dilaporkan oleh TechCrunch, meresmikan sikap yang relatif toleran terhadap konten dewasa sebelum Musk membeli Twitter pada Oktober 2022.

Laporan itu menyebut kebijakan terbaru X soal konten dewasa berlaku untuk fotografi, animasi, dan juga buatan AI. Pengguna juga bisa melaporkan konten yang dinilai melanggar aturan melalui pelaporan khusus di aplikasi.             ,

Berbeda dengan platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube, Twitter tidak pernah secara tegas melarang konten ketelanjangan dan seksual.

Di bawah masa jabatan Musk, X telah secara dramatis mengurangi moderasi pada platform tersebut dan mengaktifkan kembali akun-akun yang sebelumnya dilarang, termasuk akun-akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan ahli teori konspirasi Alex Jones.

Musk berargumen bahwa dia menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, tetapi para kritikus menuduh CEO Tesla mendorong ujaran .kebencian dan informasi yang salah.

Rekomendasi