ERA.id - Masa PSBB Transisi, khususnya di DKI Jakarta, yang telah berlangsung sejak awal Juni, sayangnya berimbas pada peningkatan kasus COVID-19, apalagi setelah dianjurkannya untuk berkantor sepeti semula.
Berdasarkan analisis data klaster DKI Jakarta pada periode 4 Juni hingga 26 Juli 2020, klaster perkantoran menyumbang 3,6 persen dari total klaster di berbagai sektor.
Sementara sebelum masa PSBB Transisi diberlakukan, kasus positif COVID-19 hanya mencapai 43 kasus. Merujuk pada keterangan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah, hingga saat ini sebanyak 26 kantor perusahaan dan lembaga ditutup sementara karena ada karyawan yang terpapar COVID-19.
Salah satu Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Rabu (29/7/2020), merekomendasikan pekerja sebisa mungkin tetap melakukan pekerjaannya dari rumah atau work from home (WFH).
“Apabila tetap harus bekerja di kantor, maka pastikan kapasitasnya hanya 50 persen atau atur waktu shift masuk kantor dan WFH antarkaryawan. Selain itu juga, lakukan shift kedatangan dengan jeda 1,5 jam hingga dua jam, serta membawa bekal sendiri, agar tidak terjadi penumpukan pekerja yang makan siang di kantin,” ujar Dewi.
Dari kondisi ini, ada beberapa tips yang dirangkum Mekari dari berbagai human resources (HR) perusahaan dalam memastikan keamanan karyawan serta operasional bisnis tetap berjalan:
Menerapkan protokol kesehatan
Perusahaan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi ini, demi keamanan dan kenyamanan karyawannya. Seperti penyemprotan desinfektan dilakukan setiap hari pada area-area yang sering digunakan, juga melakukan general cleaning setiap bulan.
Mengatur shift
Untuk memastikan area kantor menerapkan anjuran social distancing, pengaturan shift kerja menjadi solusi.
Ganti fingerprint
Perlu adanya pembatasan penggunaan fingerprint dalam pendataan kehadiran oleh HR untuk mencegah adanya penularan COVID-19 antarkaryawan.
Identifikasi
Melakukan identifikasi riwayat penyakit dan merekomendasikan karyawan dengan gejala COVID-19 untuk tetap berada di rumah, penting dilakukan.