ERA.id - Pandemi Covid 19 merupakan musibah global yang memorak-porandakan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Banyak operator travel terdampak selama 2 tahun lebih.
Imbasnya, harus menunda memberangkatkan para tamu yang sudah issued tiket ke berbagai wisata halal. Cheria Holiday, salah satunya. Agen tur wisata halal ini berbagi cerita sulitnya menghadapi masa pandemi 'yang berdampak luas, termasuk terkikisnya kepercayaan pelanggan.
"Ironisnya, keluhan reschedule dan refund dari tamu mencuat. Sejumlah nada sumbang berhamburan. Ada yang mengeluhkan kami ingkar janji dan tidak amanah. Agen tur juga dituding menggantungkan nasib peserta yang kadung membayar tanpa kepastian terbang. Padahal, di awal 2022 belum semua lokasi wisata halal masuk kategori safecation," Cheriatna, CEO PT Cheria Holiday.
Seiring berjalan waktu, kondisi pandemi perlahan menuju endemi. Relaksasi kebijakan bepergian ke luar negeri diinisiasi baik oleh pemerintah Indonesia. Cheria Holiday juga tak mau mengulur waktu dan segera menjadwalkan ulang atau reschedule para tamu dari seluruh Indonesia yang sudah membayar lunas sebelum merebaknya virus Covid 19.
“Alhamdulillah angka penularan virus kian melandai. Antusiasme wisatawan melancong ke destinasi halal dunia semakin tinggi. Atas izin Allah SWT, Cheria Holiday memberangkatkan kembali tamu yang batal terbang gegara pandemi,” jelas Cheriatna, CEO PT Cheria Holiday.
Salah satu peserta tur asal Bekasi, Feby Mediyati Suprapto (52), misalnya. Ia bersama keluarga besar, sejatinya melancong ke Turki pada Maret 2020. Nahas, Covid 19 merajelela.
“Saya salah satu peserta tur yang batal terbang karena pandemi. Terus terang, awalnya kami berenam (saya dan keluarga) pesimistis apakah bisa berangkat ke Turki. Alhamdulillah, kami diberangkatkan pada 5 Juli 2022 beserta 21 peserta lainnya. Selama di Turki. kami menikmati acara sesuai itinerary. Akomodasinya bagus. Hotel dan transportasi (WiFi dalam bus) cukup memuaskan,” papar Feby.
Fakta ini sekaligus melibas kabar miring yang berembus jika pihak agen diduga menelantarkan belasan tamu yang batal berangkat. Bahkan ada laporan polisi dilayangkan oleh kuasa hukum yang mewakili “korban” dari Jakarta, Bekasi, Cilegon, Depok, Surabaya, dan Purwokerto. Padahal, semua kendala bisa dikomunikasikan secara baik-baik.
Testimoni tamu reschedule lain, disuarakan oleh Prakoso Utomo Koesoemo (65), peserta tur asal Jakarta. Ia mesti mengurungkan agenda healing bersama keluarga yang sejatinya terbang ke Turki Maret 2020. Ia bersama keluarganya diberangkatkan pada 19 Juli 2022. Lagi, tudingan operator tipu-tipu yang didengungkan segelintir oknum, mentah.
“Alhamdulillah perjalanan liburan keluarga trip Turki kemarin sangat berkesan dan menyenangkan. Kami terbang dengan Turkish Airlines. Hotelnya amat sangat baik, nyaman, dan berkelas. Untuk menu makanan, memberi sajian makanan yang baik, mungkin lidah kami yang kurang bersahabat dengan menu khas sana,” kenang Prakoso.