ERA.id - Menyambut akhir tahun 2022 yang diikuti dengan pelonggaran kebijakan pemerintah dalam membuka kembali daerah-daerah wisata, aktivitas travelling pun sudah mulai aktif kembali. Masyarakat kini mulai menyisihkan sebagian waktu dan penghasilannya untuk travelling.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahkan optimis target pergerakan perjalanan wisatawan dalam negeri akan naik hingga 1,4 miliar kali pada 2023.
Windy Riswantyo selaku Marketing & Alternate Channel Group Head Astra Life (PT ASURANSI JIWA ASTRA) mengatakan, meningkatnya kegiatan travelling sebagai salah satu indikator yang baik dimana aktivitas masyarakat mulai kembali normal.
"Dalam kesempatan Bulan Inklusi Keuangan 2022 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama bulan Oktober ini, kami mengajak masyarakat agar dapat lebih bijak mengelola keuangan termasuk dalam mengelola dana travelling agar tidak mengganggu pos dana untuk kebutuhan lainnya, sehingga tetap tenang saat dan setelah travelling usai," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Era.id.
Ilustrasi persiapan travelling (Unpslash)
Ajakan untuk memiliki perencanaan keuangan untuk liburan agar tetap tenang tersebut dapat disimak melalui 4 tips berikut:
1. Alokasi anggaran dan susun Itinerari
Agar tidak tercampur dengan pos keuangan lainnya. Tentukan pos keuangan khusus untuk travelling. Pastikan dana sudah disiapkan dan disarankan tidak mengganggu pos keuangan lainnya. Jika sudah dipikirkan akan travelling dari jauh hari, menabung jadi cara awal yang direkomendasikan. Sehingga dapat lebih disiplin untuk dapat mencapai target. Setelah anggaran sudah disiapkan, itinerari jadi suatu kewajiban yang harus disusun agar liburan semakin aman dan nyaman, terutama soal dana yang sudah dialokasikan. Tentukan kota serta destinasi mana
yang akan dikunjungi sesuai dengan minat agar tidak merasa bosan.
Jika memutuskan untuk pergi ke luar negeri, pastikan persyaratan vaksin sudah sesuai dengan negara yang dituju. Agar alokasi dana masih sesuai rencana, tidak semua destinasi harus dikunjungi. Tentukan prioritas destinasi agar tidak kehabisan waktu jika terjadi kendala di tengah perjalanan. Selain itu, cari tahu waktu kunjungan yang terbaik untuk dapat mengunjungi destinasi wisata.
Rencanakan menginap di dekat destinasi wisata agar tidak menghabiskan banyak waktu dan biaya hanya untuk perjalanan. Tentu perlu disusun juga berapa lama waktu untuk menikmati berbagai destinasi. Apalagi jika travelling bersama teman dan memiliki banyak preferensi wisata. Sehingga penting untuk menentukan itinerari sesuai alokasi dana dari masing-masing pribadi agar dapat tepat guna.
2. Pilih destinasi wisata dan promo akomodasi dari jauh hari
Untuk mencari destinasi wisata dengan harga terjangkau, lakukan riset terlebih dahulu untuk melihat berbagai promo yang juga bantu meringankan dana yang sudah disiapkan. Berkunjung ke pameran travel jadi cara agar bisa mendapatkan promo hingga ide destinasi wisata.
Selain itu, lakukan riset pada moda transportasi dari jauh hari agar bisa mendapatkan tiket dengan harga yang jauh lebih murah. Cari tahu moda transportasi yang ada dan juga waktu operasional beserta tarif. Untuk dapat melancarkan transportasi dalam kota, cari penyedia sewa kendaraan
yang termurah namun tetap terpercaya agar dapat sesuai dengan alokasi budget.
3. Catat dan update keuangan harian selama perjalanan
Agar perjalanan liburan tetap aman dan terkendali, lakukan pencatatan keuangan harian pribadi selama travelling. Siapkan template catatan di ponsel atau pun buku saku yang mudah dibawa agar catatan pengeluaran dapat terus diupdate. Setelah travelling, terus lakukan update pengeluaran harian. Sebab setiap pengeluaran yang dilakukan, sekecil apapun pengeluaran tersebut, sangat penting dan berpengaruh dengan kondisi manajemen keuangan.
Agar tidak lupa untuk update, coba memasang alarm di penghujung hari sebagai pengingat untuk memperbarui catatan keuangan harian pribadi. Atau, jika merasa kesulitan meng-update setiap hari, bisa atur waktu selama dua kali sehari atau seminggu sekali. Yang terpenting, kondisi keuangan harus terus diperbarui sampai menerima dana pendapatan lagi pada bulan selanjutnya dan bisa melakukan travelling di lain waktu.
4. Pastikan sudah punya dana darurat dan proteksi
Dalam setiap manajemen keuangan, sangat penting untuk menyisihkan beberapa persen dari jumlah gaji yang didapatkan untuk disimpan sebagai dana darurat. Dana darurat merupakan uang khusus disiapkan untuk kondisi darurat. Misalnya diri sendiri atau keluarga ada yang terkena musibah dan memerlukan biaya.
Kegunaan dana darurat untuk menutupi danvmembayarkan kondisi darurat yang memerlukan biaya. Namun kadang, tidak pernah tahu secara tepat dan rinci seberapa besar dana darurat yang dibutuhkan untuk mengatasi kondisi darurat yang terjadi kepada diri sendiri dan keluarga di masa depan.