Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Ia juga tercatat membatasi kebebasan WNI keturunan Tionghoa dan dianggap sebagai salah satu rezim yang sarat korupsi dengan perkiraan jumlah US$ 15 miliar-US$ 35 miliar.
Masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa.
Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
Baca juga: Tommy: Kami Bisa Jadi Tiga Besar di Senayan