ERA.id - Haikal Hassan menyambut ERA di warung kopinya di Kramat Jati pada Kamis pagi (29/12/2022) dengan baju safari putih berlogo garuda di dada kirinya, sedangkan di atas saku kanannya tersemat bordiran empat huruf bertuliskan: BABE. Tak ketinggalan pula topi flat cap khasnya yang mengingatkan kami kepada almarhum Tino Sidin.
Warkop Babe Haikal kental dengan nuansa Betawi sejak masuk gerbang. Dua pasang ondel-ondel menyambut di depan dan potret presiden dari Sukarno hingga Jokowi terlukis di dinding teras.
Pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1968 itu menyuguhkan kami semangkuk besar lontong sayur dan risol buatan istrinya untuk sarapan. Kami duduk lesehan di pendopo kayu seperti yang ada di film Si Doel. Babe baru kelar mengisi forum konsultasi keluarga via Zoom sebelum bertemu kami. "Ini rutin tiap pagi, Senin-Jumat. Kita batesin 100 peserta, full terus." Sebetulnya kami sudah janjian sejak hari Selasa, tapi jadwal Babe padat hingga Rabu. "Besok saya umrah, jadi bisanya hari ini," ujarnya.
Selain warkop, tempat itu sekaligus digunakan Babe sebagai studio untuk kanal Youtube-nya, Gaya TV yang baru rilis akhir Oktober lalu. Sebelum itu, ia rajin membuat konten lewat Cyber TV, tapi ia mengaku kanal lamanya dicekal dan tak lagi bisa diakses. Sejak aktif di gerakan 212, ia merasa penggunaan media sosialnya serba dibatasi. Pengikut Instagram-nya yang sempat mencapai angka enam juta mendadak raib lebih dari setengahnya.
Kami mengobol bersama Babe setengah jam lewat. Fans berat Iwan Fals itu bercerita hubungannya dengan Presidium Alumni 212 (PA 212) setelah resmi keluar dari kepengurusan Februari lalu. Ia juga menjelaskan tudingan pengkhianat yang ditujukan kepadanya dan Prabowo hingga prediksinya untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024 nanti. Berikut ini hasil ngobrol bareng Babe Haikal Hassan di warkopnya:
Kesibukan sehari-hari Babe sekarang ini apa?
Hari-hari sudah 20 tahun saya menggeluti konsultan pencapaian target perusahaan. Hampir separuh hidup.
Ceramah-ceramah masih jalan terus Be?
Ceramah satu bulan 80an, 70 masjid. Kan kalau misalnya kajian zuhur rutin aja udah 30, magrib isya udah 90.
Dengar-dengar juga Babe Haikal nggak pernah nerima amplop ceramah?
Nggak terima. Tapi kalau umpamanya masjid itu mumpuni, kita terima untuk bangun masjid sebelah ini. Ini sudah saya bangun sampai Rp5 miliaran, juga bebasin tanah belakang ya dari orang-orang yang suka ngasih-ngasih begitu.
Itu dari hasil amplop ceramah?
InsyaAllah sebagian dan sebagian dari pribadi.
Babe mulai ceramah dari kapan?
Saya ceramah itu ingat banget masih ada tuh brosur yang saya simpan. Jaman dulu masih kecil, ada foto-foto tahun 80-an. Jadi saya SMA tuh udah mulai ceramah.
Waktu itu amplop ceramah diambil atau dibagi ke masjid lagi?
Diambil, girang. Parah dulu dapat amplop ceramah buat nonton ama bokin (istri), tapi nggak ketahuan. Nonton, beli buku, ngasih hadiah.
Dulu Babe sarjana teknik informatika, S2 juga teknik industri, ijazahnya jadi nggak kepake dong?
Justru kepake, kepake banget. Kenapa saya bilang kepake banget? Kan saya bilang tadi, 20 tahun pekerjaan saya sampai sekarang ini tetap sebagai konsultan pencapai target perusahaan. Yang sudah berlalu Pertamina misalnya.
Selama tujuh tahun saya sebagai vendor pelatihan di Pertamina, tugasnya untuk mencapai BOPD. Barrel Oil Per Day. Jadi saya ke rantau, ke rambak, ke Pangkalan Susu, ke macam-macam itu bagaimana caranya itu bisa mencapai target BOPD. Itu kerjaan saya.
Alhamdulillah ya, saya menjalankan bisnis konsultan tuh syariah. Sebelum syariah populer kayak gini dan sampai sekarang loh ya. Undang saya ke perusahaan, saya bantu untuk mencapai target. Kalau mencapai target baru bayar.
Jaminan 100 persen. Dan saya tulis waktu itu di Kompas: target tercapai atau gratis! Target sales-nya berapa, saya bantu capai. Kasih saya waktu seminggu dua minggu untuk analisa, masuk akal nggak.
Berarti penghasilan utama Babe Haikal sebenarnya dari konsultasi begitu ya?
Iya… rumah, mobil, tanah, semua dari apa kalau bukan dari konsultan?
Babe ini mulai populer sejak 2016-2017 sebagai salah satu wajah 212, tapi Februari 2022 kemarin Babe udah keluar dari Presidium Alumni 212 (PA 212)?
Ya harus berganti, regenerasi biar orang-orang baru. Sebab alumni kan banyak, bukan kita doang. Para alumni-alumni ya ikut jadi pengurus gitu loh. Kegiatannya harus meluas, bukan cuma setiap tanggal 2 Desember, kalau ada bencana turun gitu. Kalau ada banjir atau apa turun.
Terus yang lebih penting lagi itu mengikatkan diri dalam persatuan dan kesatuan tanpa membedakan suku, ras, kelompok, keturunan, semuanya. Nah itu yang keren. Itu harus terjalin dari Aceh sampai Papua, sehingga kita punya banyak elemen-elemen ormas, elemen-elemen organisasi yang mendukung persatuan dan kesatuan gitu.
Hubungan dengan PA 212 yang sekarang masih terjalin dengan baik?
Terjalin, terjalin dong. Kemarin 212 yang terakhir di Taman Mini, alhamdulillah saya bawa nasi kebuli buat panitia, 600-an bungkuslah. Bawa roti sampai 3 ribu pack, kopi, macam-macam.
Nah kalau yang aksi 411 kemarin, Babe nggak ikut ya?
Nggak, saya lagi di Mekkah, umrah.
Kalau nggak lagi umrah, Babe bakal ikut?
Ikut sebab partisipasi. Bukan partisipasi aja, kita nggak boleh melupakan gerakan yang kita bangun sama-sama dengan turun begitu. Bukan untuk rusuh, tapi untuk mengingatkan masyarakat bahwa kita kan diajarin JASMERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Babe kan sempat bilang gerakan 212 sebenarnya gerakan untuk mencapai keadilan. Di mana pada waktu itu keadilannya adalah mengadili Ahok yang dianggap menistakan agama, betul?
Bukan dianggap lagi Brother, keputusan MUI dan pengadilan sudah menyatakan beliau itu tersangka. Dan yang bikin kita waktu itu rada gelisah, udah jadi tersangka kok masih naik satu mobil sama presiden? Kayaknya mau nunjukin, "Nih gua nggak apa-apa nih."
Tapi, plus poinnya adalah ternyata keadilan ditegakkan. Ternyata presiden pun tidak bisa mengintervensi. Betul dia (Ahok) dekat presiden, tetapi ketika dijatuhi hukuman, dia tetap dihukum. Itu membuat kita salut, angkat topi, bahwa masih ada keadilan di negara ini.
Gerakan 212 makin ke sini seperti kehilangan arah, kemarin pas aksi 411 misalnya, tuntutannya jadi melebar ke Jokowi mundur. Babe melihat gerakan 212 sekarang bagaimana?
Nah, jadi bukan lihat melenceng dari gerakan awal, bukan. Ini ada sekumpulan warga negara yang berkumpul ingin menyampaikan pendapat. Penyampaian pendapat itu sifatnya situasional, tergantung sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan saat ini.
Pada waktu itu, kami menuntut keadilan karena merasakan ada dikotomi pembelahan ini dimulai dari kasus Al-Maidah ayat 51. Itu awal mula. Kita begini nih karena itu. Andai kata kalau nggak dihukum, apa yang terjadi coba? Akan banyak orang-orang yang menghina agama. Ya kan? Untung dihukum, jadi kelar dan dibikin perangkat Undang-Undang yang nggak boleh melakukan penistaan itu.
Nah sekarang lain lagi tuntutannya, sesuai dengan kondisi. Bukan melenceng dari arah tujuan. Arah tujuannya tetap, Islam yang rahmatan lil alamin, yang sesuai dengan syariat bisa diterapkan di bumi Indonesia.
Nah ini mungkin sebagian berpendapat, Jokowi harus mundur, maka diutarakan. Sah-sah saja, selama itu sebuah wacana. Mestinya ini dirangkul, diajak dialog, “Ada apa?” Kalau menurut kebebasan berekspresi sah-sah saja, selama tidak ada tindakan yang anarkis.
Kalau Babe sendiri mendukung Jokowi mundur atau tidak?
Kalau saya sudah bilang dari awal, serahkan ke Pak Prabowo. Saya bilang waktu itu dari awal, “Serahkan aja kepada Pak Prabowo!” Pada waktu itu ya, sebelum dia (Jokowi) dua kali (periode). Saya bilang, “Serahkan aja ke Pak Prabowo, Prabowo yang sekarang mengatur dan sebagainya.” Ternyata kan tidak juga.
Ketika tidak, secara konstitusional ya, selama sampai dengan masa jabatannya gitu kan (2024). Namun, sampai dengan saat ini saya melihat Pak Prabowo masih eksis, masih mumpuni, masih wibawa, masih seperti burung elang gitu ya yang melambung.
Setelah Pak Prabowo dilantik sebagai Menteri Pertahanan, itu banyak yang kecewa dan bilang Prabowo pengkhianat, Babe Haikal Hasan juga disebut-sebut pengkhianat. Tanggapan Babe bagaimana?
Pak Prabowo berkhianat terhadap apa? Keputusan negara menyatakan Jokowi presiden, terus mau apa? Mau berontak? Mau ribuan orang darah tumpah sama sesama anak bangsa? Justru sekarang inilah yang benar. Pak Prabowo tetap berbakti, tetap mengabdi, bukan pada Jokowi, tetapi pada rakyat melalui posisi yang sedang dipegang.
Sekarang kalau ditanya, adakah satu orang Indonesia yang pantas menduduki sebagai menteri pertahanan? Ofcourse dia adalah yang paling pantas karena itu cara baktinya Pak Prabowo ini. Oke, menurut masyarakat jangan bergabung, terus mau apa? Mau tuntut terus? Mau ribut terus? Mau numpahin darah terus? Masyarakat yang di bawah terus berkorban?
Pak Prabowo mengambil keputusan itu justru ketika sedang berjalan dia lihat anak-anak masih kecil bilang, “Saya rela mati demi Pak Prabowo!” Darah udah mengalir ke mana-mana. Di situ Pak Prabowo berkata, “Kalau saya lanjutkan, perang saudara.” Justru itulah keputusan beliau yang sangat baik dan sangat tepat. Saya mendukung keputusan itu, bukan untuk melawan.
Lalu kenapa kok orang-orang menyebut Babe Haikal pengkhianat?
Nggak ada, yang nyebut pengkhianat mungkin satu dua. Karena salah baca berita, dibilang saya katanya masuk PDIP, ternyata kan saya tidak masuk PDIP. Dibilang saya tidak membela Habib Rizieq, padahal kan saya bela terus-terusan.
Udah selesai itu. Udah lama juga. Cuma netizen itu jahat sekali, pertanyaannya ditanya lagi, diungkap lagi. Apa yang dicari? Demen banget mecah belah gitu.
Ini dengar-dengar juga akun Youtube Babe hilang?
Saya tidak punya satu pun channel. Dulu punya, ada entah siapa yang melakukan kejahatan ini, di-banned. Yang kedua, saya punya Twitter sampai follower 2 jutaan, itu hilang diambil orang, password-nya juga saya nggak tahu lagi. Terus bikin lagi, baru 600 ribu ilang lagi. Sekarang paling tinggal 5-6 ribu. Males udah, percuma gede-gede diambil lagi.
Instagram 6,7 juta follower, saya ke Malaysia hilang satu hari, langsung isinya itu adalah khilafah, ngata-ngatain Pancasila, lalu memuji-muji komunis, sampai semua orang telepon “Apa-apaan ini Kal?” Mana gua tahu. Begitu saya pulang, baru saya usahakan ambil lagi, dan tahun 2018 atau 2019 kali ya, tersisa 2 juta dan sampai sekarang nggak bisa nambah.
Dikunci sampai 2 juta itu?
I don’t know dikunci atau tidak. Saya nggak berani berspekulasi, tapi intinya adalah saya dibatasi dalam bersosial media. Nggak bisa ini, nggak bisa itu. Facebook saya di luar kontrol saya. Masih ada, tapi saya nggak bisa masuk.
Ada upaya-upaya untuk mengembalikan hak Babe?
Udah datang sampai ke kantor Singapura, nggak bisa, sampai ke sini nggak bisa. Kesimpulannya adalah mereka nggak akan pernah melakukan itu kecuali ada permintaan dari negara yang bersangkutan.
Berarti kemungkinannya menurut Babe ini berdasarkan permintaan?
Jelas. Satu, saya nggak pernah mencaci, menghina, memaki, baik di sosmed maupun langsung. Saya pernah kasih sayembara kalau ada ucapan saya yang menghina presiden, menghina menteri apalagi ulama, pendeta, pastur, agama lain, atau suku lain, saya bayar 1 miliar. Sampai sekarang nggak ada.
Yang kedua, yang ada hubungannya dengan seksual, nggak mungkin, yang begitu-begitu saya najiskan diri saya. Yang ketiga, pakai organisasi terlarang, nggak mungkin. Dan saya belum pernah ikut organisasi-organisasi apa pun.
FPI juga nggak ikut Babe Haikal?
Bukan.
Tapi sering main ke Petamburan?
Loh, kita berguru sama Habib Rizieq, beliau orang alim, beliau orang pinter, beliau ulama, beliau habaib. Ilmunya mesti kita serap dalam-dalam. Beliau pejuang, beliau pembaharu gitu.
Tapi tidak tergabung secara aktif sebagai anggota FPI?
Nggak. Gini, ente boleh berguru dengan siapa pun, nggak usah masuk ke organisasi itu nggak apa-apa. Saya berguru dengan Ustaz Khalid Basalamah toh tidak membuat saya seperti orang-orang kebanyakan yang dituduhkan gitu ya. Dikatain Wahabi lah, Salafi lah. Saya dari kecil itu NU, toh nggak ada yang ngata-ngatain saya sunni-syiah itu nggak. Jadi berguru dengan siapa pun itu boleh aja.
Sebentar lagi masuk tahun politik 2024, nama-nama calon presiden sudah mulai muncul, sebagai orang yang aktif mengikuti pergolakan politik di Indonesia, Babe sendiri melihatnya bagaimana?
Itu jawabannya kenapa akun-akun saya di-banned, karena terus berjuang dalam dunia politik.
Memang apa yang Babe perjuangkan?
Yang saya perjuangkan, kita harus dapat pemimpin yang adil, yang ngayomi rakyat, yang nggak pernah ngejelekin rakyatnya, yang nggak pernah berkata melawan sama rakyat, yang menganggap yang berbeda itu tetap anaknya.
Saya ini berbeda sama pemerintah, saya dianggap oposisi. Di-banned, mungkin pemerintah lakukan, mungkin tidak, tapi ternyata ada kekuatan yang bisa menghambat itu. Seorang bapak yang baik jangan yang bandel bukan dianggap anak, yang baik doang yang dianggap anak. Yang baik ini maksud saya yang mendukung, yang bandel ini yang kritik.
Masak yang baik dibayar buat berantem sama yang bandel. Bapak gila itu kalau ada yang kayak gitu. Ngebayar anak yang baik buat gebukin anak yang bandel, padahal dua-duanya anaknya. Mudah-mudahan di sini nggak ada yang kayak gitu.
Kita punya figur Bung Karno, Bung Karno itu berdebat habis sama Sjahrir, Bung Hatta, dan semuanya, tapi nggak menimbulkan permusuhan. Sama seperti Deng Xiaoping sama Mao Zedong, berdebat nggak apa-apa. Sama seperti Abraham Lincoln dengan Seward.
Bahkan masih di depan mata kita kok, betapa Hillary Clinton memusuhi Barrack Obama. Dia katain teroris dan sebagainya, tapi begitu selesai masa kampanye, Hillary Clinton diangkat sebagai menteri luar negeri. Kok mereka bisa? Kok kita dianggapnya pengkhianat lah, apa lah.
Nah 2024 nanti dari sekian nama yang sudah mulai bermunculan dan mungkin bisa bertambah, bisa berkurang, itu peluangnya bagaimana menurut Babe?
Gue aja jadi presiden deh. Hahaha.
Berarti Babe belum ada bayangan untuk 2024 nanti?
Belum, omong kosong semuanya, kecuali Pak Prabowo. Kenapa saya bilang omong kosong? Satu, harus dua puluh persen (presidential treshold). Kasihan Pak Anies. Pak Anies sahabat saya, saya dukung juga beliau, tapi lihat, Nasdem doang (yang mengusung). Mana Demokrat? Mana PKS? Bilang tanggal 10 November lah, sampai mau habis Desember nggak jadi-jadi. Kenapa? Bohirnya kurang?
Liat nanti ajalah, September 2023, itu baru udah keliatan mungkin. Yang sekarang udah jejeg itu kan Pak Prabowo. Satu, karena beliau ketua umum partai. Jadi para ketum partai maju deh. Bersaing para ketum-ketum. Ketum partai yang maju gitu loh. Jangan ambil orang dipasang di situ.
Jadi sampai sekarang belum kelihatan kecuali Pak Prabowo, karena beliau ketum partai, beliau maju resmi, partainya yang meminta beliau, dan sudah lebih daripada 20 persen dengan koalisi PKB-nya.
Babe Haikal tidak ada bayangan gabung ke partai politik ke depan?
Saya sampai sekarang belum pernah bergabung dengan partai politik dan organisasi apa pun, mohon dicatat. Saya milik umat, saya berjuang untuk umat. Kalau saya melihat si presiden ini kurang, saya kritik. Kalau lihat presiden ini pantes didukung, saya dukung, gitu aja.
Kalau ke depannya misalnya ada yang meminang Babe Haikal bagaimana?
Bukan misal, enam partai udah datang ke mari, ke ruang tamu tuh. Ada yang ngundang ke tempatnya juga. Enam.
Nggak boleh disebut nih?
Nggak boleh dong.
Tapi belum ada jawaban dari Babe sendiri?
Tidak.
Kenapa? Kan dengan bergabung di partai politik aspirasi politik Babe lebih bisa didengar?
Siapa yang dengar? Kecuali saya jadi ketum, baru mau. Kalau jadi anggota mau ngapain? Siapa yang didengerin?
Nggak bikin partai baru aja kayak Pak Fahri Hamzah?
Nah beliau ada potensi untuk itu gitu loh. Kan mesti ada bohirnya begitu. Ada bohir, tergantung apa kata si bohir.
Berarti Babe Haikal nggak ada bohirnya?
Saya? Bohir sendiri deh. Nggak ada, kalaupun iya, iklim di negara kita itu nggak mendukung banget. Siapa pun pasti tergantung dengan bohir yang ada, kecuali kalau memang dia kaya. Sekarang tergantung bohir, udah sama-sama tahu lah. Tapi, kalau saya lihat, Pak Prabowo nggak ada bohir-bohiran. I guarantee you, I guarantee you, nggak ada.
Dari hasil ngobrol ini sih untuk sementara Babe sepertinya cenderung ke Pak Prabowo ya?
Ini bukan soal dukung-mendukung ya, catet. Kita lihat yang sesuai dengan situasi, kondisi, konstitusi. Konstitusi kan mesti 20 persen, dia udah dapat. Catat, ini bukan dukungan, tapi peluang. Di berbagai tempat, kalau lihat kondisi, Pak Anies lebih dielu-elukan sama masyarakat, tapi kan dia belum jejeg, baru Nasdem begitu. Jadi tetap peluang lebih besar Pak Prabowo.
Bu Mega nggak mau maju, dilema. Majuin Puan elektabilitas turun, majuin Ganjar trahnya nggak ikut. Majuin Ganjar juga belum tentu menang, nah dilema. Itulah, kekuatan massa yang besar tapi tidak didukung oleh kekuatan leadership. Kalau matiin mic itu kan bukan leadership yang baik, lempar kaos juga bukan leadership yang baik.
Sambil nunggu 2024, Pak Jokowi ini masih ada sekitar 2 tahun kurang. Dari pemerintahan Jokowi ini, apa yang menurut Babe Haikal baik dan yang masih perlu diperbaiki?
Ingkar janji. Ngutang. Kan statement-nya masih cerah terdengar, “Tidak akan melakukan utang!” Tuh ngutang. Apa itu solusinya? Ini bukan salah Pak Jokowi ya, tapi sistem dan orang sekelilingnya loh yang saya kritik.
Memang nggak bikin analisa? Berapa bandara yang mangkrak? Duit siapa? Udah gitu dijual lagi. Prestasi gitu? Ya nggak lah. Bandara itu strategis brother, nggak boleh jual bandara. Sekalian aja pelabuhan jual semua sono, jadi mereka yang kuasai, mereka merasa berhak mendatangkan apa pun.
Kalau yang positif ada Be?
Ya banyak lah, banyak. Salah satunya, iklim yang seperti ini nggak kita dapetin di jaman-jaman sebelumnya.
Iklim yang seperti apa Be?
Ya artinya Pak Jokowi dikatain, disebut macem-macem gitu, yang ngatain kan nggak dikejar ya, lain sama jaman dulu. Tapi itu cuma berlaku di lima periode awal, yang sekarang kan lagi dibikin Undang-Undang untuk nangkepin juga. Jokowi periode pertama kita nggak pernah kritik, mulus-mulus aja.
Terakhir sebelum kita pamit, perjuangan Babe ke depan kira-kira seperti apa bayangannya?
Saya kasih clue ya, saya kasih clue. Kan tadi ente sebut S1 saya informatika, dan ketika itu S2 saya sempat di Australia juga ngambil informatika, tapi nggak lulus. Kenapa? Karena tingkat informatika di Indonesia jauh lebih maju daripada mereka pada waktu itu. Akhirnya saya masuk ITB. Itu saya lihat IT menjadi salah satu kunci. Maka kata kuncinya adalah saya berjuang melalui IT.
Apakah ada hubungannya juga dengan 2024?
Sangat ada hubungannya.