ERA.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa lembaganya telah menerima surat presiden (surpres) mengenai usulan calon Panglima TNI, yang merupakan calon tunggal, atas nama Jenderal Andika Perkasa, Rabu (3/11/2021).
Puan menegaskan bahwa agenda pengangkatan Panglima TNI memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
Oleh karena itu, DPR akan memberikan perhatian penuh serta menugasi Komisi I DPR RI untuk melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI yang saat ini merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Rencananya uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi I DPR akan digelar pada 4-5 November 2021.
Terlepas dari sosoknya sebagai calon Panglima TNI, Pria kelahiran 21 Desember 1964 di Bandung, Jawa Barat, itu juga memiliki sejumlah fakta menarik. Berikut profil Andika Perkasa yang berhasil dirangkum ERA.id dari berbagai sumber.
1. Menantu Hendropriyono
Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A.M. Hendropriyono. Andika menikah dengan Diah Erwiany Hendropriyono dan dikaruniai seorang anak bernama Wiratama Akbar Perkasa.
Mertuanya yakni Hendropriyono adalah Kepala Badan Intelijen Negara pertama. Ia dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.
Selain itu, Hendropriyono juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999. Ia menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.
Andika juga merupakan kakak ipar dari Diaz Hendropriyono yang kini menjabat staf khusus presiden.
2. Bergelar Ph.D dari Amerika Serikat
Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. Ia mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun, dan setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha.
Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di dalam negeri dan meraih 3 gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil) serta 1 gelar akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Selain pendidikan militer, Andika juga pernah mengenyam pendidikan umum di antaranya di The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, Amerika Serikat); National War College, National Defense University (Washington D.C., Amerika Serikat); dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, Universitas George Washington (Washington D.C., AS).
3. Punya Kekayaan Rp179 M
Selain karier militer, kekayaan Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI juga disoroti. Kepala Staf Angkatan Darat itu menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) pada 20 Juni 2021. Ia memiliki 20 bidang tanah di dalam dan luar negeri.
Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Jenderal Andika memiliki harta sebanyak Rp179.996.172.019. Diantaranya terdiri dari Tanah dan bangunan seluas 460 m2/460 m2 di Jakarta Timur, hibah tanpa akta, Rp340 juta dan tanah dan bangunan seluas 300 m2/300 m2 di Sleman, hibah tanpa akta Rp1,5 miliar. Serta beberapa bangunan dan tanah di Jakarta, Jawa Barat, dan Bantul.
Sedangkan harga bergerak lainnya yaitu senilai Rp10,1 miliar, surat berharga Rp2.146.000.000, dan kas atau setara kas lainnya senilai Rp126.985.922.019. Andika tercatat tak memiliki utang.
Selengkapnya baca: Tajir Melintir, Kekayaan Calon Panglima TNI Andika Perkasa Rp179 M, Ini Rincian Aset di Dalam dan Luar Negeri.
4. Prestasi sebagai KSAD
Karier Andika Perkasa dalam dunia militer yang berkembang dengan begitu pesat tak luput dari berbagai prestasi yang ia torehkan sepanjang perjalanannya, baik secara internasional maupun nasional.
Pada bulan November 2019, Jenderal TNI Andika berinisiatif menjalankan program pertukaran latihan satuan bersama Amerika Serikat. Selanjutnya, pada bulan November 2020, Indonesia mengirimkan kembali satuan TNI AD dengan jumlah yang lebih besar untuk berlatih di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat.
Selain itu, lulusan National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat ini juga memberikan dukungan secara aktif bagi penguatan kerja sama satuan Helikopter Apache, Skuadron 11/Serbu Penerbad dengan US Army 16 Combat Aviation Brigade.
Di mata internasional, khususnya pemerintah Amerika Serikat, Andika telah memberikan pengabdian yang luar biasa dalam memperkuat hubungan Angkatan Darat antara Indonesia dan Amerika Serikat. Penguatan hubungan AD tersebut lantas berdampak pada stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik, serta penguatan hubungan pada tingkat institusi maupun individu TNI AD dengan US Army.
Dengan demikian, pada hari Kamis, 30 Januari 2020, di Whipple Field, Arlington, Amerika Serikat, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat Jenderal James C. Mc Conville menyematkan medali penganugerahan Medals The Legion of Merit, Degree of Commander kepada Jenderal TNI Andika Perkasa. Pemberian penghargaan tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper.
Selain itu, di kancah nasional, Andika Perkasa aktif membantu pemerintah menjalankan program Serbuan Vaksin guna mencapai target vaksinasi nasional dengan mengerahkan anggota TNI AD.
Andika Perkasa juga berani mengambil keputusan-keputusan tegas, seperti memberi pernyataan bahwa ia rela melepaskan 31 prajurit yang bermasalah daripada merusak nama TNI AD terkait dengan insiden penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu dini hari, 29 Agustus 2020.
Guratan prestasi, baik dalam kancah internasional maupun nasional, telah mengantarkan nama Andika Perkasa menjadi calon resmi Panglima TNI.