ERA.id - Gubernur Maluku Murad Ismail mengajak demonstran berkelahi sewaktu Murad ingin meresmikan pelabuhan Merah-Putih di Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru, Sabtu (9/7/2022) silam.
Aksi tak terpuji yang dilakukan Murad itu dipicu karena demonstran menagih janji kampanye Murad pada 2018 lalu.
Saat kampanye, Murad berjanji ke masyarakat Batbual untuk membangun jalan jika terpilih jadi gubernur. Namun sayang, hingga kini Murad belum juga menepati janjinya.
Sementara Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy yang berada di tempat kejadian saat itu, menilai pernyataan Murad hanyalah candaan belaka.
"Memang saat demo mereka meneriakkan nama Murad Ismail, bukan teriak Gubernur, makanya Gubernur mengeluarkan pernyataan itu, tetapi sifatnya hanya kelakar," kata Djalaludin, Minggu (10/7/2022) kemarin.
Djalal bilang, warga tak usah menanggapi itu secara berlebihan. "Memang ada insiden, tetapi pernyataan Gubernur Maluku itu hendaknya tidak ditanggapi secara berlebihan. Ajakan berkelahi itu hanya sapaan akrab sebagai orang Maluku," katanya.
Profil Murad Ismail
Murad Ismail lahir pada 11 September 1961 dan menghabiskan masa mudanya di Ambon. Setelah menempuh pendidikan polisi di Akpol pada tahun 1986, kariernya moncer pelan-pelan.
Terakhir, ia ia menjadi perwira tinggi Polri. Jabatannya adalah Inspektur Jenderal Polisi atau Irjen. Pol. Saat itu, ia menjabat Analis Kebijakan Utama Bidang Brigade Mobil Korps Brimob Polri.
Dulunya Murad juga sempat menjadi Kapolda Maluku pada 2013 silam hingga akhirnya pada 2019 sleanjutnya ia resmi terpilih menjadi Gubernur Maluku.
Banyak yang belum tahu kalau Murad Ismail adalah kader PDI Perjuangan. Ia menjadi Ketua DPD PDIP Maluku sejak 2019.