Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menilai, sosok Maruf Amin merupakan alternatif untuk menjembatani seluruh interest group. Menurutnya, pria kelahiran Tangerang, 11 Maret 1943 itu adalah tokoh yang lengkap dan dipastikan akan diterima oleh semua kalangan.
"Beliau (Maruf Amin) pemimpin tertinggi NU karena (menjabat sebagai) rais aam, (diterima) ormas-ormas Islam karena ketua umum MUI, dan penyambung lidah ke grup 212," kata Rommy di Jakarta, seperti dikutip Antara, Selasa (10/7/2018).
Selain itu, Maruf Amin juga menguasai ekonomi karena guru besar bidang ilmu ekonomi muamalat syariah UIN Maulana Malik Ibrahim itu juga merupakan Dewan Ekonomi Syariah Nasional. "Pengalaman beliau luas karena pernah menjadi anggota DPR baik dari PPP maupun PKB," kata Rommy.
(Infografis/era.id)
Sebelumnya Rommy mengungkapkan bahwa sepuluh kandidat cawapres sudah dikantongi Jokowi. Namun, Rommy enggan menyebutkan nama-namanya, termasuk apakah ada dirinya di antara sepuluh nama itu.
Direktur Eksekutif Politracking Indonesia Hanta Yuda sebelumnya sempat menyarankan agar cawapres yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 tidak berasal dari ketua umum partai.
"Jangan ketua umum partai. Kalau dari ketum partai akan merusak konsolidasi dan soliditas koalisi. Terutama belum tentu PDIP terima," kata Hanta kepada wartawan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Hanta mengusulkan agar Jokowi memilih orang non-partai, atau meski dari partai yang bersangkutan tetapi tidak menjabat sebagai ketua umum. Terpenting lagi, lanjut Hanta, figur cawapres Jokowi memiliki modalitas elektoral dan pengalaman yang cukup untuk saling melengkapi.