Hasil Investigasi KNKT dari Kasus Kecelakaan Truk Maut di Bekasi: Pengemudi Terdistraksi Saat Salah Ambil Jalan

| 02 Sep 2022 14:25
Hasil Investigasi KNKT dari Kasus Kecelakaan Truk Maut di Bekasi: Pengemudi Terdistraksi Saat Salah Ambil Jalan
Kecelakaan maut di Bekasi Barat (Antara)

ERA.id - Pada Rabu, 31 Agustus 2022, kecelakaan tunggal truk terjadi di Jalan Sultan Agung Km 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah melakukan investigasi penyebab kecelakaan maut kendaraan truk trailer di depan SDN Kota Baru II dan III Bekasi.

Investigator senior KNKT Ahmad Wildan mengatakan, salah satu penyebab kecelakaan tunggal truk tersebut terjadi karena pengemudi terdistraksi ketika dia salah memilih jalan. Dari kesaksian yang diberikan, semestinya truk masuk ke arah Tol Bekasi Barat, tapi malah masuk ke arah Kranji yang kondisi jalanannya lebih padat. Sementara itu, kendaraan yang dibawa bermuatan penuh dan kelebihan kapasitas. 

Kecelakaan Truk maut di Bekasi/ Foto: IST

"Seharusnya (dia) masuk ke Tol Bekasi Barat, tapi justru ke arah Kranji. Masuk ke jalanan yang padat, sementara kendaraan yang dia bawa besar dengan muatan melebihi kapasitasnya," jelas Wildan pada Jumat 02 September 2022.

Menurut Wildan, pada akhirnya hal itulah yang mengganggu jalannya kesadaran situasional atau situational awareness pengemudi dan berakhir dengan ketidaksanggupan dalam menentukan keputusan. Wildan menjelaskan, hal tersebut terungkap saat KNKT melakukan wawancara kepada pengemudi truk tersebut.

Pengemudi tidak bisa memberi penjelasan

Wildan juga menyebutkan, pengemudi tidak bisa memberikan penjelasan kenapa menggunakan gigi tujuh di jalan menurun. Sebab, Wildan meyakini bahwa setiap pengemudi trailer mana pun tidak akan memasukkan “gigi kelinci” ketika melewati sebuah jalanan menurun dengan muatan penuh. Pada saat itu, tutur Wildan, pengemudi hanya menjawab tidak tahu.

"Ini cukup menjelaskan dia mengalami lost of situational awareness, kehilangan kemampuan memahami sekitar, sehingga berakibat keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kompetensi dia sesungguhnya," tutur Wildan.

Menurut Wildan, dalam lingkungan operasional transportasi yang cukup dinamis, banyak keputusan yang harus ditentukan dalam ruang dan waktu yang terbatas.

Hal ini, masih menurut Wildan, tergantung pada situasi yang dinamis dan analisis terhadap kondisi sekitar yang juga harus tetap diperbarui atau up-to-date.

Apa itu situational awareness?

Situational awareness bukanlah hanya sebatas pendapat teoretis, tetapi bisa juga mengarah pada ketidakmampuan membuat keputusan (decision making) dan tindakan yang tidak sesuai. Setidaknya, kata Wildan, ada tiga kegiatan yang bisa dilakukan di dalam situational awareness, yaitu persepsi atau mengamati, memahami secara komprehensif, dan memprediksikan apa yang terjadi ke depan.

"Pembuatan keputusan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kinerja transportasi, terutama dalam mencegah tindakan yang dapat menyebabkan kecelakaan," jelas Wildan.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman menyebutkan, truk tersebut mengalami kecelakaan ketika persneling berhenti di gigi tiga.

"Kami duga kecepatannya masih di atas 60 km per jam, ini masih kami duga," kata Latif di lokasi. Latif menyebutkan, awalnya truk tersebut hilang kendali sampai menerobos ke bahu jalan dan menabrak halte.

"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," kata Latif. Dari kecelakaan tersebut, ada 30 orang yang menjadi korban, dan 10 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi