Menurut Tito, terorisme menjadi prioritas ancaman nomor satu. Pasca aksi teror bom di Surabaya, Polri gencar melakukan operasi jaringan sel-sel terorisme yang berpotensi menganggu kelancaran gelaran pesta olahraga empat tahunan ini.
"Terorisme kita paralel melanjutkan aksi-aksi pasca bom Surabaya. 204 orang ditangkap, 20 tersangka meninggal dunia karena melawan," kata Tito di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Selain itu, Tito mengungkap, operasi pemberantasan terorisme akan terus dilakukan dengan melibatkan unsur Mabes Polri yang dipimpin Densus 88. Serta semua satgas antiteror yang dibentuk oleh polda-polda. Kemudian, lanjut Tito, aparat keamanan dari empat wilayah Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Polda Sumatera Selatan disiagakan di venue-venue pertandingan. Menurut Tito, empat Polda ini memiliki konsep operasi yang melibatkan stake holder lain termasuk TNI dan pemerintah setempat.
"Kita buat sistem pengawasan dengan CCTV yang ada command center," tuturnya.
Selanjutnya, yang menjadi fokus Polri adalah ancaman terkait kejahatan jalanan. Polri menggelar operasi cipta kondisi mengantisipasi kejahatan jalanan seperti begal, copet dan jambret.
"Karena akan banyak tamu yang akan datang dari 45 negara. Baik atlet official media supporter," ucapnya.
Tito menilai, pengamanan di Palembang relatif lebih mudah ketimbang di Jakarta. Pasalnya, kata Tito, semua venue, wisma atlet terkonsentrasi di satu tempat di Jakabaring Sport Center. Pun dengan sarana transportasinya dengah adanya LRT.
"Tapi di Sumsel problemnya ada kejahatan jalanannya. Copet, tukang geser, begal. Kapolda sudah bersihin cukup banyak ditangkap," jelasnya.
Persoalan lain yang cukup kompleks adalah mengatasi kemacetan di ibu kota saat Asian Games 2018 berlangsung. Apalagi beberapa venue pertandingan menyebar di beberapa lokasi. Polri bersama Pemda DKI sedang mencari solusi supaya akomodasi atlet dari wisma ke venue pertandingan tak boleh lebih dari 30 menit perjalanan. Salah satu opsinya meliburkan anak sekolah. Cara ini dinilai bisa mereduksi tingkat kemacetan sebesar 11 persen.
"Sehingga ada opsi liburkan anak sekolah di jalur lalu lintas keluar masuknya wisma atlet menuju venue. Ini sedang dibicarakan antara Dishub DKI, kemenhub, Polda Metro, Korlantas, Kementerian Perhubungan," tutupnya.