Eks Pimpinan KPK Desak Pemerintah Bentuk TGPF

| 27 Jul 2018 12:54
Eks Pimpinan KPK Desak Pemerintah Bentuk TGPF
Eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Tasha/era.id)
Jakarta, era.id - Mantan pimpinan KPK Abraham Samad mendesak pemerintah untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), guna mencari dan menuntaskan kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Hal ini disampaikan Abraham dalam acara penyambutan Novel Baswedan di Gedung KPK. Pria kelahiran Makassar 51 silam itu menyebut, desakan ini muncul karena selama 16 bulan belum ditemukan aktor penyerangan terhadap Novel.

"Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk tidak sesegera mungkin membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," kata Abraham di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (27/7/2018).

Dalam acara penyambutan itu, Abraham juga menegaskan agar pegawai KPK yang hadir dapat terus mendorong pemerintah untuk membentuk TGPF. Alasannya, karena hingga saat ini Polri belum mampu menemukan penyiram air keras terhadap Novel.

(Infografis/era.id)

"Jadi sekali lagi, mari kita terus menyatukan kekuatan mendorong pemerintah untuk membentuk TGPF," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Pimpinan KPK lainnya yakni Bambang Widjojanto menambahkan, Novel merupakan ikon KPK karena mampu memegang integritas. Ia menilai, integritas penting mengingat KPK hidup dari sikap tersebut.

"Novel bisa jadi ikon karena dia bukan sekadar berani dan profesional, tapi mampu menjaga integritas. Saya percaya menjaga intregritas akan menghidupkan lembaga ini," ungkap Bambang.

(Infografis/era.id)

"Tegakkan integritas, siapapun bisa ditaklukan dengan kekuatan tersebut," imbuhnya.

Sebagai informasi, penyidik senior KPK Novel Baswedan akhirnya kembali bekerja setelah dirinya menjalani perawatan selama 16 bulan akibat mengalami penyiraman air keras oleh orang tak dikenal.

Acara penyambutan Novel pun dilakukan secara besar-besaran. Semua pegawai KPK turut hadir dalam acara yang digelar di lobby Gedung KPK termasuk dua pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo dan Saut Situmorang.

Selain Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, hadir pula Ketua Pemuda Muhammadiyah yang sering mendampingi Novel yaitu Dahnil Anzar Simanjuntak dan sejumlah penggiat antikorupsi lain.