Mengutip dari Japan Today, Minggu (29/7/2018) harga sayur mayur di Jepang naik hingga beberapa persen pada minggu-minggu terakhir, hal ini disebabkan kenaikan suhu panas yang dapat merusak kesegaran sayuran.
Data terbaru menunjukkan harga grosir kubis adalah 129 yen ($ 1,16) per kilogram di Tokyo pada hari Senin lalu. Harga ini memperlihatkan peningkatan 65 persen di atas harga rata-rata pada akhir Juli dalam kurun waktu terakhir.
“Bagaimana harga-harga akan bergerak ke depannya, bergantung pada cuaca,” ucap salah seorang pejabat kementerian.
“Tetapi Badan Meteorologi Jepang telah memperkirakan bahwa suhu udara akan tetap panas selama beberapa minggu lagi, dan bahwa kita akan memiliki lebih sedikit hujan daripada rata-rata.” lanjutnya seperti dikuti era.id.
Suhu di kota-kota barat Jepang Yamaguchi dan Akiotacho mencapai rekor tertinggi 38,8 Celcius (101,8 Fahrenheit) dan 38,6 C (101,5 F), masing-masing, pada Rabu sore. Di Takahashi, kota barat lainnya dan salah satu daerah yang terkena dampak paling parah oleh banjir bulan ini, suhu mencapai 38,7 C (101,7 F), hanya 0,3 derajat lebih rendah dari rekor tertinggi sepanjang waktunya.
Berbeda dengan harga sayur mayur yang justru meningkat. Di pasar saham Tokyo, saham-saham pada perusahaan-perusahaan pembuat es-krim justru mendapatkan keuntungan dari musim panas tahun ini.
Saham Imuraya Group, yang anak perusahaannya menjual es krim vanilla dan kacang merah populer, naik hampir 10 persen pada bulan tersebut, sementara Ishigaki Foods, yang menjual teh barley, melonjak 50 persen selama periode yang sama.
Musim terpanas di Jepang
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang mengumumkan bahwa sejak tanggal 18 Juli tercatat sebanyak 9956 orang di seluruh Jepang telah masuk ke ruangan UGD karena mengalami heatstroke. Diberitahukan juga bahwa 12 orang diantaranya meninggal dunia.
Cuaca yang sangat panas terus berlangsung secara nasional, dan jumlah orang yang menderita heatstroke meningkat sekitar 3,7 kali lipat dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang memakan korban sekitar 2.722 orang. Kebanyakan korban tumbang ketika berada di luar ruangan dan tempat kerja.
Korban terbanyak berasal dari Osaka yaitu sebanyak 752 orang, disusul oleh Tokyo yaitu sebanyak 704 orang, kemudian Aichi sebanyak 687 orang. Selain menderita heatsroke, beberapa penduduk wilayah Jepang Barat seperti 353 orang dari Okayama dan 315 orang dari Hiroshima masuk rumah sakit karena bencana banjir yang diakibatkan oleh hujan besar tanpa henti beberapa minggu lalu.