Selain, KRI dr. Soeharso (990), TNI juga mengerahkan batalion kesehatan dari Batalion Kesehatan 1/Kostrad dan Batalion Kesehatan 2/Marinir. "Mereka membawa seluruh perlengkapan yang dibutuhkan seperti tenda lapangan, dapur lapangan dan lainnya," kata Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, kepada Antara di Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Hadi menambahkan, seluruh pasukan batalion kesehatan tersebut akan diberangkatkan Senin (6/8) pagi menggunakan pesawat angkut Hercules C-130 TNI Angkatan Udara.
Kata Hadi, pihaknya telah menginstruksikan aparat kewilayahan untuk membantu penanganan korban pascgempa yang sempat menimbulkan tsunami setinggi 0,5 meter itu dengan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Terkait gempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi dalam magnitudo 7 dan berpusat di 8.25 LS,116.49 BT, sekitar 27 km di arah timur laut. Pusat gempa berada di kedalaman 15 kilometer. Selain guncangan gempa utama, gempa susulan dirasakan 14 kali.
Terkait peringatan tsunami yang sebelumnya sempat dikeluarkan, BMKG secara resmi telah mengakhirinya. Meski begitu, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengantisipasi gempa susulan dan kemungkinan lain yang terjadi.