Bukan ujuk-ujuk. Dalam proyek peluncuran satelit ini, Telkom memang bekerja sama dengan perusahaan milik Elon Musk itu. Satelit Merah Putih terbang ke orbit dengan menumpang roket Falcon 9 milik SpaceX menuju Geostationary Transfer Orbit (GTO). Nantinya, Satelit Merah Putih akan beroperasi di posisi orbit 108 derajat Bujur Timur (BT).
Buat pemerintah Indonesia, peluncuran Satelit SpaceX jadi langkah penting untuk menopang kebutuhan satelit di Indonesia. Kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, supply layanan dari teknologi satelit sangat penting buat Indonesia yang merupakan negara dengan kondisi kepulauan.
"Kita masih butuh banyak kapasitas layanan dari satelit. Ini karena kebutuhan akan layanan satelit berkembang ... Saya yakin ke depan, Telkom akan meluncurkan satelit-satelit baru dengan tentunya teknologi yang baru. Selamat atas peluncuran satelit Merah Putih untuk Telkom," kata Rudiantara, Selasa (7/8).
Memang, kebutuhan layanan satelit memang makin mendesak sejak pengoperasian Satelit Telkom 1 secara mengejutkan gagal tahun lalu. Karenanya, Satelit Merah Putih diharapkan bisa menggantikan peran Satelit Telkom 1 untuk mendukung Telkom 2 dan Telkom 3S --dua satelit yang telah lebih dulu diluncurkan masing-masing pada tahun 2015 dan 2017-- mengamankan dan memaksimalkan filing satelit di slot orbit 108 BT yang sedang dalam masa suspensi.
Sederhananya sih, Satelit Merah Putih ini akan jadi solusi untuk memperluas jaringan telepon dan koneksi internet. Berorientasi pada pemanfaatan penyediaan layanan backhaul internet, Satelit Merah Putih akan difokuskan untuk memperkuat jaringan komunikasi di wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) plus Indonesia bagian Timur.
Peluncuran roket Falcon 9 milik SpaceX (Sumber: NASA.gov)
Ekspansi global Telkom Indonesia
Bukan cuma dari sisi pengembangan jaringan komunikasi. Satelit Merah Putih juga akan membuat Telkom Indonesia menjadi perusahaan yang lebih besar. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno bilang, pengoperasian Satelit Merah Putih bakal menopang kemajuan industri nasional.
Memang, menurut kabar, cakupan Satelit Merah Putih ini enggak main-main. Dengan jangkauan mencapai wilayah Asia Selatan, Satelit Merah Putih akan jadi modal penting untuk Telkom Indonesia mengembangkan bisnisnya ke Asia Selatan. "Satelit ini tak hanya akan memancarkan sinyal ke Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Selatan ... Ini artinya BUMN makin kencang go international membawa nama Indonesia," kata Rini dikutip dari Kompas.
Dan betul memang. Kata Direktur Utama Telkom Indonesia, Alex Sinaga, peluncuran Satelit Merah Putih sangat mungkin menjadi awal buat ekspansi global Telkom Indonesia, sesuai dengan tujuan Telkom Indonesia: menjadi global digital hub. Soal ekspansi ini, Alex belum bersedia mempertegas langkahnya. Tapi, melihat perkembangan bisnis Telkom Indonesia, rasanya hal tersebut jadi sangat masuk akal.
Coba saja. Telkom telah berkembang dengan sangat pesat. Alex sendiri yang bilang. Katanya, sepuluh tahun lalu, Telkom Indonesia hanya lah penyedia layanan telepon dan SMS. Tapi, sekarang semua berubah. Telkom Indonesia adalah perusahaan raksasa yang menggerakkan berbagai layanan telekomunikasi dengan pendapatan hingga 6 miliar USD.
"Sepuluh tahun lalu, Telkom hanya telepon dan sms, tapi sekarang berubah. Telkom pun berubah jadi digital telco company. Kami harus meningkatkan kemampuan kita, layanan personal, layanan korporasi, dan juga melakukan pengembangan usaha,” tuturnya.
Keistimewaan
Peluncuran Satelit Merah Putih bisa dibilang sebagai nostalgia dari peluncuran Satelit Palapa 42 tahun lalu. Iya, waktu itu tahun 1976, di tempat yang sama, Telkom pertama kali meluncurkan Satelit Palapa A1. Kini, Satelit Merah Putih meluncur dengan segala keunggulan yang jauh di atas Satelit Palapa.
Dibanding Satelit Palapa A1, keunggulan utama dari Satelit Merah Putih adalah kapasitasnya. Jika Satelit Palapa A1 cuma memiliki 12 transponder, Satelit Merah Putih meluncur dengan membawa 60 transponder. Selain itu, keunggulan lain dari Satelit Merah Putih adalah jangkauan yang lebih luas, stabilitas lebih tinggi, sampai biaya investasi yang lebih efisien karena dibawa dengan Falcon 9 yang reusable.
Satelit Merah Putih (Sumber: Kementerian BUMN)
Dengan persiapan yang menghabiskan waktu sekitar 28 bulan, proyek peluncuran Satelit Merah Putih ini menghabiskan biaya 165 juta USD atau Rp2,38 triliun. Terkait transponder, 60 transponder yang dibawa Satelit Merah Putih terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang difokuskan untuk pelayanan wilayah Asia Tenggara --termasuk Indonesia.
Kemudian, 24 transponder C-Band lainnya diperuntukkan bagi pelayanan satelit di wilayah Asia Selatan. Satelit Merah Putih sendiri mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun. Selain SpaceX, proyek Satelit Merah Putih ini melibatkan satu perusahaan Amerika Serikat lain, yaitu SSL sebagai pabrik pembuat satelit.
Merujuk pada lama resmi SSL, Satelit Merah Putih termasuk dalam jenis fixed satellite service. Satelit jenis ini pada umumnya digunakan untuk mendistribusikan konten televisi dan komunikasi. Menurut rencana, Satelit Merah Putih akan mulai dioperasikan pada bulan September 2018.
Jadi, sabar ya. Sedikit lagi kita bisa menikmati kerennya teknologi satelit yang dibawa Satelit Merah Putih mengudara.