Soal Koalisi dengan Demokrat, Prabowo: Demokrasi Tidak Mudah

| 09 Aug 2018 11:45
Soal Koalisi dengan Demokrat, Prabowo: Demokrasi Tidak Mudah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (era.id)
Jakarta, era.id - Pembahasan koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat berlangsung alot. Hingga saat ini, belum ada kesepakatan keduanya bergabung. Beberapa pihak menuding, alotnya kesepakatan karena adanya kabar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno 'membeli' PAN dan PKS untuk menjadi cawapres Prabowo.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menerangkan, partainya masih mengupayakan berkaolisi dengan Partai Demokrat. Namun, dia mengaku upaya pembentukan koalisi tersebut tidak mudah.

"Memang demokrasi itu tidak mudah. Harus banyak musyawarah. Santai aja," kata Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) usai mendatangi kediaman Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Saat ditanya mengenai pembahasan dalam pertemuannya dengan SBY, Prabowo enggan memberitahu.

Prabowo meyakini masih ada waktu cukup sebelum mendeklarasikan capres dan cawapresnya. Dia pun tidak ingin terburu-buru dan ingin memastikan ini benar-benar tuntas.

"Kita lihat. Insya Allah. Masih ada waktu," tuturnya.

Perlu kamu tahu, sebelumnya Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan kekesalannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Lewat akun Twitternya, @AndiArief_, dia menyebut Prabowo sebagai 'Jenderal Kardus'. Alasannya, Prabowo dengan mudahnya mengubah pilihan karena masalah pembiayaan Pemilu Presiden 2019.

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," kicau Andi dikutip era.id, Rabu (8/8/2019) malam.

Seharusnya, Prabowo datang ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Kuningan, Jakarta, untuk menyampaikan visi-misinya, malam ini. Namun, dengan adanya informasi tadi, pertemuan dua ketua umum parpol itu batal dilaksanakan semalam dan baru dilakukan pagi ini

Rekomendasi