"Iya beliau (Jokowi) juga sudah menyampaikan Pak JK sudah diminta (jadi ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf)," ujar Sekjen PPP Arsul Sani di Hotel Oria, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Arsul menjelaskan, saat ini proses pembicaraan antara Jokowi bersama JK terkait proses dan kesiapan bergabung di tim kampanye masih terus berlangsung.
"Barangkali beliau bicara lagi dengan pak JK, saya juga tidak tahu persisnya seperti apa," kata dia.
Sementara itu, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menyebut, ketua tim pemenangan seutuhnya diserahkan kepada Jokowi. Dia juga menilai, dalam tim ini dibutuhkan orang-orang yang punya figur kepemimpinan yang kuat.
"Nanti yang akan berkomunikasi dan menggunakan tim ini, juga berkepentingan menggerakkan kemenangan adalah Pak Jokowi. Maka dibutuhkan figur-figur yang memiliki kepemimpinan yang kuat, jaringan yang kuat serta nama besar di publik," kata Karding di tempat yang sama.
Namun, demi kepatutan di depan publik, sebenarnya PKB menyarankan agar JK nantinya bisa menjabat sebagai dewan penasihat. Sebab, hingga saat ini JK masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Kami mengusulkan Pak JK jadi penasihat, jadi dewan penasehat yang kira-kira fungsinya memberi simbolik, memberi saran, dan masukan mendorong kebijakan-kebijakan," jelas Karding.
Sebagai informasi, saat ini pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih belum menetapkan ketua tim pemenangan mereka dalam Pemilu Presiden 2019.
Dari hasil pertemuan sembilan sekjen parpol koalisinya, akhirnya ditetapkan susunan tim kampanye terdiri atas Wakil Ketua tim kampanye Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Nasdem Johnny G Plate, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Hanura Harry Lontung Siregar. Sedangkan untuk Sekjen tim kampanye adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sementara Wakil Sekjen tim kampanye adalah Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq dan Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan.