"Kita (ke KPU naik moge) bersama-sama riang gembira, dan ini kan juga tren. Motor ini menjadi tren nasional dan kita mengikuti itu," tutur Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto setibanya di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Hasto bilang, kalau motor yang membonceng mereka ini adalah milik para relawan pendukung yang memang memiliki kendaraan roda dua.
"Jadi gini, kita ada relawan yang juga secara khusus mereka punya mobilisasi roda dua ini menjadi tren dari Pak Jokowi dan juga tren nasional. Maka dengan memperhatikan partisipasi para relawan kita menggunakan motor yang diorganisir untuk datang ke KPU, yang penting semua tertib," kata Hasto.
Sekjen parpol-parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. (Diah/era.id)
Selain itu, Hasto menambahkan bahwa pihaknya juga memiliki relawan yang khusus mengorganisir desain kendaraan roda dua yang memiliki kesiapan dalam bekerja memenangkan bakal paslon Jokowi-Ma'ruf.
Sementara, Sekjen Johnny G Plate menyebut, kalau ide untuk menaiki sepeda motor ini sebenarnya berasal dari keinginan membuat politik menjadi sesuatu yang menyenangkan. "Ini untuk sesuai arahan dari capres kami kira-kira bagian dari kegembiraan politik, politik yang riang gembira," ungkap Johnny.
Perjalanan mereka menaiki moge, kata Johnny, juga merupakan bentuk keberpihakan Jokowi pada basis teknologi untuk perusahaan start up.
"Salah satu start up bisnis yang besar adalah yang seperti Gojek. Itu untuk representasi mereka yang saat ini sudah jadi besar dan yang lain bisa mengikuti jadi besar. Tim Sukses ini mengendarai motor itu datang ke sini. Ini satu model kebijakan kepada I bisnis," ujar dia.
Pantauan era.id, hampir seluruh sekjen koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin membonceng motor. Hanya Sekjen PKB Abdul Kadir Karding yang mengendarai motornya sendiri. Adapun jumlah motor yang digunakan adalah sembilan motor sport seperti dua Ducati, satu Suzuki, dan enam Kawasaki. Para pemilik motor itu berasal dari komunitas motor besar di Jakarta yaitu Cibbo dan WRC.