"Presiden Jokowi sebagai kepala negara tetap mengutamakan dan mengedepankan kepentingan nasional. Inilah mengapa, Bu Sri Mulyani kemudian tetap diminta fokus kepada tugas beliau sebagai Menteri di Kabinet," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Verry Surya Hendrawan, Selasa (21/8/2018).
Meski batal, Verry menganggap hal bukan suatu masalah. Sebab, tim kampanye yang akan bergerak memenangkan pasangan petahana Jokowi dan Ma'ruf Amin ini masih bisa terus mengalami perubahan.
"Seperti yang disampaikan kemarin, Senin (20/8) saat di KPU bahwa TKN KIK masih dapat mengalami perubahan hingga sebelum H-1 kampanye dimulai," kata Verry.
Sebagai informasi, nama Menteri Keuangan Sri Mulyani telah didaftarkan ke KPU oleh Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai dewan pengarah dalam tim kampanye nasional. Ada alasan khusus mengapa Sri Mulyani ikut didaftarkan dalam tim ini.
"Ibu Sri Mulyani itu adalah tokoh ekonomi. Suka tidak suka beliau punya banyak reputasi baik. Ekonomi terutama dan keahlian lain," kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/8).
Saat itu, Karding menyebut kalau Sri Mulyani telah bersedia untuk masuk ke dalam tim ini. Selain nama Sri Mulyani, ada juga nama Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga masuk dalam tim ini sebagai dewan pengarah. Tak hanya sejumlah nama seperti Menko PMK Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga ikut masuk dalam tim pemenangan tersebut.