Elektabilitas Prabowo Tertinggal Jauh di Bawah Petahana

| 21 Aug 2018 15:22
Elektabilitas Prabowo Tertinggal Jauh di Bawah Petahana
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengumumkan hasil survei nasional terhadap dua pasangan calon kandidat di Pemilu Presiden 2019, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di lima kantong suara, meliputi suara muslim, non muslim, perempuan, wong cilik dan milenial. Sedangkan Prabowo unggul untuk kantong suara pemilih terpelajar.

Pengumpulan data oleh LSI dilakukan pada 12 Agustus-19 Agustus 2018. Pengumpulan data dilakukan terhadap responden 1.200, adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan margin error 2,9 persen.

Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan sejauh ini elektabiltas Jokowi-Ma'ruf di atas elektabilitas Prabowo-Sandi, bahkan perbandingan sementara elektabilitas keduanya mencapai dua digit. 

Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. (Leo/era.id)

"Data elektabilitas jika diadakan pilpres saat ini, pasangan Jokowi-Ma'ruf 52,2 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 29,5 persen, yang belum memutuskan 18,3 persen. Jokowi sudah masuk magic number dan ini sama ketika Pilpres 2014," kata Adjie di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018). 

Adjie menerangkan dalam petarungan di kantong pemilih muslim yang mencapi 90 persen populasi dari populasi suara, Jokowi unggul dengan 52,7 persen dan Prabowo 27,9 persen.

Kemudian untuk pemilih minoritas atau non muslim yang mengisi 10,1 persen populasi suara, Jokowi mengantongi 47,5 persen, sedangkan Prabowo 43,6 persen. Rahasia atau pemilih yang belum menentukan ada 8,9 persen, dalam hal ini Jokowi masih unggul.

Untuk pemilih wong cilik atau yang berpenghasilan dibawah Rp2 juta, total populasi pemilih ada 58,5 persen, di sana posisinya Jokowi unggul dengan 54,7 persen sedangkan Prabowo hanya 25,2 persen. Untuk pemilih perempuan di mana mengantongi 50,0 persen populasi suara, posisinya Jokowi juga unggul 50,2 persen, dan Prabowo 30 persen. Rahasia atau yang belum memilih 19,8 persen.

(Infografis/era.id)

Kemudian untuk kaum terpelajar yang populasi suaranya 10 persen, Jokowi mengantongi 40 persen sedangkan Prabowo unggul 44,5 persen. Terakhir, di segmen milenial, yang mengantongi populasi suara 44,8 persen Jokowi unggul dengan posisinya Jokowi meraih 50,8 persen suara, dan Prabowo 31,8 persen. Sementara rahasia 17,4 persen.

Adjie menjelaskan, kecilnya suara Prabowo saat ini karena Prabowo belum turun dan melakukan kampanye. Dibandingkan Jokowi sebagai calon petahana yang sejak awal sudah terlihat kerjanya, Prabowo punya waktu singkat untuk mengenalkan visi misinya ke rakyat Indonesia. 

"Suara Prabowo belum muncul karena belum ada kampnye, sedangkan Jokowi adalah petahan dia punya approval di sana," tutup Adjie.

Rekomendasi