Jakarta, era.id - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera memastikan partainya tetap mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019, meski elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu masih di bawah calon presiden petahana Joko Widodo.
"Kami PKS hampir 95 persen bersama Gerindra. Kami dalam finalisasi me-launching siapa capres dan cawapres kita. Usulan kita juga me-line up kabinetnya supaya enggak beli kucing dalam karung," kata dia dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2018).
Mardani menilai, hasil jajak pendapat yang dirilis oleh lembaga survei memiliki peran sebagai pressure group.
"Pak Jokowi memang tinggi tapi belum aman. Pak Prabowo juga belum naik. Hal wajar karena dua-duanya belum ada kandidasi," terangnya.
Dijelaskan Mardani, partainya belum 100 persen mendukung, karena lima persennya masih menunggu proses di internal partai. "Tunggu proses, kayak misalkan gini, kita sudah Pak Prabowo tapi PKS kan belum satu. Menunggu yang PKS satu sehingga ketemu abis itu baru diumumkan," ucapnya.
Baca Juga : Elektabilitas Prabowo Belum Bisa Dekati Jokowi
(Infografis/era.id)
Baca Juga : Cinta Bersyarat PKS untuk Prabowo Subianto
Meski begitu, dia menambahkan, nantinya siapa pun yang bakal mendampingi Prabowo harus mempunyai new branding figure.
"Kalau terjadi lagi rematch Pak Prabowo harus betul-betul punya strategi jitu. Dulu aja Jokowi bukan incumbent apalagi sekarang incumbent udah ada kerja-kerja. Siapa pun cawapres Pak Prabowo harus yang new branding figure dengan yang jelas," tuturnya.
Partai Gerindra sudah resmi mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Tapi tahukah kamu, beberapa hari sebelum hari pengumuman pencapresan Prabowo, -- 11 April -- perolehan suaranya masih jauh di bawah Joko Widodo.
Hitung-hitungan suara parpol. (era.id)
Menurut hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018, elektabilitas Jokowi berada pada angka 36,2 persen, sedangkan Prabowo hanya 20,4 persen. Menyusul Prabowo, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang elektabilitasnya mencapai 7,00 persen atau di atas elektabilitas Jusuf Kalla 4,3 persen, dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 2,00 persen.
Berdasarkan hasil survei Median, elektabilitas Jokowi meningkat 1,2 persen dibanding hasil survei pada Februari 2018. Selain Jokowi, elektabilitas Jusuf Kalla juga meningkat 2,1 persen. Elektabilitas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meningkat 1,9 persen, dan elektabilitas Gatot Nurmantyo meningkat 1,1 persen.
"Joko Widodo meningkat suaranya dari 35 persen pada Februari menjadi 36,2 persen pada bulan April 2018," kata Direktur Riset Median, Sudarto, Senin (16/4).