Top! SMA di Padang Punya Kebun Binatang Mini

| 23 Aug 2018 13:50
Top! SMA di Padang Punya Kebun Binatang Mini
Ini bukan gambar kebun binatangnya, cuma ilustrasi dari Pixabay
Parit Malintang, era.id - Berbanggalah wahai alumnus SMAN 2 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sekolah kalian ini kini punya kebun binatang mini seluas 200 meter.

Tidak terlampau besar memang. Tapi cukup untuk dijadikan sarana edukasi dan menghilangkan kejenuhan siswa selama di sekolah.

"Sekolah ini selain menyediakan fasilitas lengkap, ditambah dengan kebun binatang mini, maka siswa tidak ada lagi yang keluar pekarangan selama proses belajar mengajar," kata Kepala SMAN 2 Sungai LImau, Syaiful Hendra di Sungai Limau, Kamis (23/8/2018) dilansir Antara.

Awalnya sekolah ini memang terlihat gersang yang bikin semangat belajar siswa turun. Makanya sejak 2017, pengelola sekolah coba mengembangkan kebun binatang mini hingga sekarang telah memiliki sejumlah hewan dan tanaman. Siapa saja penghuni kebun binatang ini? Mulai dari merpati, buaya, ayam hutan, ayam kate, ayam bangkok, harimau dahan, musang, dan kukang.

Biaya untuk mengurus hewan-hewan ini, termasuk memberi makan, setiap bulannya sekitar Rp800 ribu. Dana untuk makanan tersebut, tidak dibebankan kepada siswa namun dari sumbangan guru dan uang pribadi serta dari pedagang ayam potong di daerah itu.

"Jadi daging sisa potongan ayam di kios-kios, kami meminta untuk makanan buaya dan harimau," ujar Syaiful.

Syaiful ingin agar kebun binatang ini tidak dianggap ilegal. Makanya dia sedang mengurus izin memelihara hewan kepada pihak terkait. Termasuk mengusulkan permintaan sepasang rusa yang berada di kantor bupati setempat kepada pemerintah kabupaten Padang Pariaman.

"Karena lokasi masih luas maka kami ingin menambah koleksi hewan sehingga lebih bervariasi," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman, Yuniswan mengatakan untuk meminta kijang di kebun binatang maka pihak sekolah harus mengirimkan surat permohonan kepada Bupati setempat.

"Nanti Bupati yang mengdisposisikan dinas terkait untuk meninjau lokasi dan membantu mengurus tentang kijang tersebut," ujarnya.

Rekomendasi