Satu Lagi, Relawan PMI Gugur di Lombok

| 24 Aug 2018 13:37
Satu Lagi, Relawan PMI Gugur di Lombok
Afni Fastabiq (Foto: Dok PMI)
Lombok, era.id - Sebagian orang banyak yang acuh dengan kondisi sekitarnya, sebagian lagi tidak. Mereka yang peduli dengan masalah sekitarnya menganggap derita orang lain adalah derita mereka juga. Mereka siap menolong dengan segala jiwa dan raga, termasuk nyawa. 

Ribuan guncangan di Lombok yang terjadi belakangan ini, membuat sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan lembaga pemerintah di bidang sosial bergerak membantu warga Lombok, namun nahas niatan awal yang ingin membantu korban justru menjadi korban.

Seorang relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Afni Fastabiq Strata Utama (24 tahun), asal Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah gugur saat bertugas membantu masyarakat terdampak Gempa Lombok. Pihak Rumah Sakit belum menerangkan penyebab Afni gugur.

Afni Fastabiq Strata Utama meninggal dunia pada Jumat, (24/8/2018) pukul 07.30 WITA. Gugurnya Afni Fastabiq Strata Utama atau yang akrab disapa Tata ini menjadi kali kedua PMI kehilangan relawannya yang tengah bertugas dalam operasi tanggap darurat Gempa Lombok.

Tata bertugas di Lombok sejak 18 Agustus 2018 dan berabung dalam Tim WASH (Water Sanitation Hygiene) PMI untuk bertugas selama 1 bulan di Lombok. Sehari-harinya, almarhum bertugas mengantarkan air bersih dengan mengendarai kendaraan tangki air PMI untuk disalurkan ke masyarakat terdampak gempa di wilayah Lombok Utara.

"Semasa bertugas, almarhum bertugas mendistribusikan air bersih ke warga-warga yang membutuhkan air bersih di sejumlah desa di Lombok Utara," ujar Koordinator Tim WASH PMI, Sukri, SKM.

Sukri menjelaskan, Jumat pagi, Tata sempat dibangunkan rekannya yang bersama-sama menempati Camp WASH PMI di Dusun Lokorangan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. 

"Kami terbiasa setiap pagi saling membangunkan teman-teman untuk sarapan, bersih-bersih, dan bersiap untuk bertugas. Saat dibangunkan, Tata saat itu masih sadar, tapi ia kembali tidur. Saya pikir mungkin dia masih butuh tidur karena toh hari masih pagi," jelas Sukri.

Pukul 07.19 WITA teman-temannya kembali membangunkan Tata. Namun mereka sadar kalau sudah tidak ada respon dan denyut nadi. Tim WASH lalu bergegas mengontak Tim Medis PMI yang berada di Posko PMI Rest Area Kayangan untuk meminta ambulans. 

Tata dibawa dengan ambulans PMI dan dirujuk ke Puskesmas Gangga, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Dalam perjalanan menuju puskesmas, tim medis PMI sempat melakukan pijat jantung dan pengecekan ulang respon, namun sudah tidak ada tanda kehidupan. Tim medis PMI memperkirakan almarhum sudah meninggal sejak di Camp WASH PMI. Puskesmas mengeluarkan pernyataan resmi, Tata meninggal pukul 07.30 WITA. 

Hari ini, jenazah Afni Fastabiq Strata Utama akan dibawa ke Markas PMI NTB di Mataram untuk acara pelepasan resmi dan doa bersama oleh Pengurus dan para relawan. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Semarang untuk dimakamkan di kota kelahirannya di Pekalongan Jawa Tengah.

 

Tags : gempa
Rekomendasi