Taiwan Sumbang Rp4,4 Miliar untuk Korban Gempa Lombok

| 21 Aug 2018 13:51
Taiwan Sumbang Rp4,4 Miliar untuk Korban Gempa Lombok
Beberapa rumah rusak di Lombok Timur akibat gempa (Foto Twitter @Sutopo_PN)
Jakarta, era.id - Pemerintah dan kelompok pengusaha Taiwan memberikan bantuan senilai Rp4,4 miliar kepada korban gempa Lombok melalui Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Dilansir dari Antara, Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) untuk Indonesia John C. Chen mengatakan, bantuan ini diberikan karena Taiwan merupakan teman dekat Indonesia. Taiwan selalu berupaya ketika Indonesia sedang menghadapi bencana. Hal ini juga pernah terjadi ketika tsunami Aceh 2004 dan letusan Gunung Merapi di Yogyakarta 2010.

"Taiwan selalu hadir menemani Indonesia dalam menghadapi bencana besar," kata Chen. 

Selain itu, pemerintah Taiwan dan warga di pulau Formosa juga turut menyumbang uang sebesar 250.000 dolar AS atau sekitar Rp3,5 miliar --ditambah dengan pembelian dua mobil ambulans, pembangunan satu klinik dan satu truk tangki air--. Selain itu asosiasi pengusaha Taiwan di Indonesia juga memberikan bantuan sebesar Rp750 juta.

Baca Juga : Jepang Sumbang Rp5,2 Miliar untuk Renovasi Lombok

"Gempa di Lombok sangat parah. Kami sangat sedih, dan kepada PMI kami menyampaikan bantuan ini bagi mereka yang menderita karena bencana," kata Chen.

Gempa Lombok menjadi perhatian pemerintah Taiwan setelah Presiden Tsai Ing-wen menyatakan duka citanya setelah terdengar kabar terjadinya guncangan besar di sana. Dia pun mengucapkan duka cita di akun Twitternya, @iingwen, pada tanggal 5 Agustus. Menariknya, ucapan duka cita ini dia sampaikan dengan Bahasa Indonesia.

"Saya mengucapkan turut berduka cita atas bencana gempa bumi di Lombok. Taiwan siap membantu," kata Tsai.

 

Bantuan ini semua diserahkan langsung kepada Ketua Pelaksana PMI Ginanjar Kartasasmita yang mengaku berterima kasih karena Taiwan juga bersedia membangun tangki air bagi para korban.

Ginanjar menjelaskan bahwa para pengungsi di Lombok saat ini mengalami trauma akibat gempa yang terjadi ratusan kali sepanjang tiga pekan terakhir. Mereka lebih memilih untuk tidur di luar bangunan, bahkan tidak mau masuk ke rumah sakit.

Rangkaian gempa di Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat, akibat mulai terjadi sejak 29 Juli lalu dan sempat menemui puncaknya tujuh hari kemudian dengan guncangan berkekuatan 6,9. Sejak saat itu sudah lebih dari 800 gempa susulan terjadi di lokasi yang sama--termasuk yang terbesar pada 19 Agustus malam dengan kekuatan 7,0 pada Skala Richter--.

Rentetan gempa yang disebabkan oleh perubahan bentuk batuan di lereng Gunung Rinjani, yang kemudian menyebabkan gerakan patahan naik tersebut, telah menyebabkan 500 lebih orang kehilangan nyawa dan memaksa sekitar 400.000 orang mengungsi dari rumahnya.

Para korban mengungsi saat ini kekurangan air bersih, obat-obatan, dan makanan siap saji. Rusaknya infrastruktur di lokasi pegunungan juga membuat para relawan kemanusiaan kesulitan menyalurkan bantuan, kata petugas PMI saat menerima bantuan dari Taiwan.

Tags : gempa
Rekomendasi