Masyarakat Berideologi Demokrasi Liberal Idolakan Jokowi-Ma'ruf

| 24 Aug 2018 19:10
Masyarakat Berideologi Demokrasi Liberal Idolakan Jokowi-Ma'ruf
Jakarta, era.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei mengenai 'Pemilih Muslim vs Pemilih Muslim : Jokowi atau Prabowo?'. Ada enam kategori yang masuk survei ini, di antaranya kategori tipe negara ideal. 

Pada kategori ini, survei diawali dengan pertanyaan mengenai ideologi yang cocok bagi bangsa Indonesia. Hasilnya, sebanyak 75,7 persen menilai ideologi Indonesia adalah Pancasila; kemudian sebanyak 12,1 persen menyatakan ideologi Indonesia harus seperti bangsa Timur Tengah; lalu sebanyak 2,5 persen menyatakan ideologi Indonesia harus seperti dunia barat yaitu demokrasi liberal; sementara 9,7 persen tidak menjawab.

Yang menarik dari data di atas, ternyata pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi idola bagi masyarakat yang berpandangan demokrasi liberal.

"Dari kategori pemilih demokrasi liberal, Jokowi-Maruf unggul dengan 48 persen, dan Prabowo-Sandi hanya 16 persen. Intinya Ng merahasiakan jawaban ada 36 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/8/2018).

Selain itu, pasangan Prabowo-Sandi harus mengakui keunggulan petahana ketika dilihat dari kategori penganut ideologi Pancasila.  Pada segemen ini, pemilih Jokowi-Ma'ruf unggul diangka 54,2 persen sedangkan Prabowo-Sandi berada di persentase 30,4 persen.

"Kemudian di pemilih yang menginginkan Indonesia seperti negara timur tengah, yang memilih Jokowi-Maruf 43,5 persen dan yang memilih Prabowo-Sandiaga 38,8 persen," katanya.

Survei ini sendiri merupakan lanjutan dari survei LSI Denny JA yang dirilis pada Selasa (21/8/2018). Dari survei itu, diketahui mayoritas pemilih muslim mencapai 89,9 persen populasi di Indonesia. Jokowi-Maruf sendiri unggul di segmen pemilih muslim di angka 52.7 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 27,9 persen. Sedangkan, 19,4 persennya belum menentukan pilihan.

Untuk diketahui, survei LSI kali ini dilakukan menggunakan metode multiatage random sampling yang dilakukan pada 12-19 Agustus 2018. Survei ini melibatkan 1.200 responden melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Selain itu, survei juga dilengkapi dengan focus group discussion (FGD), analisis media, dan interview mendalam.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen yang dilaksanakan kepada 1.200 respoden mulai 12-19 Agustus 2018 di 33 Provinsi di Indonesia . 

Rekomendasi