Supaya kalian tahu, cabang olahraga ini mempertandingkan permainan kartu yang cukup rumit. Banyak variasi kartu dalam permainan ini, bahkan untuk menjadi pemain bridge yang sukses, IQ Anda harus berada di atas 120. Enggak percaya?
Sebagai salah satu cabor baru pada Asian Games 2018, bridge bisa dibilang sangat unik karena olahraga tersebut berbasis permainan kartu. Namun, olahraga ini tidak semudah yang kita bayangkan lho, karena butuh daya pikir yang kuat dari setiap pemain, terlebih cara memainkan dan menganalisa kartu.
Melihat sejarahnya, olahraga ini diperkenalkan oleh Ely Culbertson di Amerika Serikat pada tahun 1920. Di Indonesia, olahraga ini sudah populer sejak tahun 1970. Dengan kehadiran Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI), bridge mulai di pertandingkan secara nasional dalam PON XVII di Kalimantan Timur.
Infografis aturan main cabor baru di Asian Games 2018. (Ayu/era.id)
Soal aturan, bridge umumnya dimainkan oleh 4 orang secara berpasangan. Setiap pasangan duduk berseberangan mewakili Utara-Selatan atau Timur-Barat. Permainan berjalan sesuai dengan arah jarum jam dan menggunakan 1 set kartu berjumlah 52 kartu, masing-masing pemain mendapatkan 13 kartu.
Selanjutnya, dealer atau pembagi kartu melakukan bidding pertama kali. Pemain berikutnya yang sesuai arah jarum jam akan berurutan melakukan bidding sampai terjadi kontrak. Kontrak terjadi apabila ada 3 pemain yang berurutan menyatakan pass atau lewat. Bidding terakhir yang ditawar menjadi permainan, pemain disebut dengan declarer dan partner declarer disebut dummy, sedangkan lawan bermain disebut defender.
Untuk sistem bidding, mengacu pada Standard American Yellow Card, berikut dengan penghitungan poin dalam pertandingan. Setiap kartu memiliki nilai yang berbeda.
Seperti, S (Spades/sekop) 30 per trik, H (Hearts/hati) 30 per trik, D (Diamond/wajik) 20 per trik, C (Club/keriting) 20 per trik, NT (No Trump) 40 untuk trik yang pertama dan 30 untuk semua trik berikutnya.
Sistem bidding atau bahasa penawaran dalam permainan ini didasari suatu perjanjian antar pasangan pemain. Dalam permainan bridge banyak cara penawaran yang dilakukan, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling mutakhir.
Cabang olahraga bridge di Asian Games 2018. (Foto: www.asiangames2018.id)
Sistem penawaran ini digunakan sebagai sarana komunikasi antar partner dalam menentukan kontrak yang sesuai dengan kombinasi poin dan distribusi atau kondisi kartu antar pasangan bermain.
Permainan ini lebih mengedepankan insting dan komunikasi antar pasangan bermain untuk berlogika dan menebak serta melakukan penawaran untuk menghalangi lawan bermain lanjut dalam pertandingan.
Untuk dapat menang, terdapat sejumlah persyaratan, namun poin besarnya adalah, seorang pemain harus memiliki kartu trump untuk secara efektif meraih kemenangan dalam permainan ini.