Keakraban ini ditunjukkan keduanya saat menghadiri final pencak silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (29/8/2018). Jokowi hadir sebagai Presiden RI, sedangkan Prabowo sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Dalam kesempatan tersebut, keduanya berpelukan dengan peraih medali emas cabang olahraga pencak silat kategori putra kelas C (55-60kg), Hanifan Yudani Kusumah. Serta, melakukan foto bersama pesilat peraih emas di kelas B (50-55kg) Wewey Wita.
"Ini, sangat positif, saya sebut momentum terindah karena ini bikin sejuk dan damai suasana politik kita akhir-akhir ini yang agak hangat," kata Karding kepada era.id melalui pesan singkat, Rabu (30/8/2018).
Selain itu, Politisi PKB ini menambahkan, keakraban Jokowi dan Prabowo itu menunjukkan contoh kedewasaan politik, mengingat keduanya akan maju sebagai calon presiden di pilpres yang akan datang.
"Ini contoh kedewasaan politik walaupun berkompetisi tetapi tetap bersahabat dan bersaudara," ungkap Karding.
Kedewasaan politik ini, menurut Karding, seharusnya tak hanya ditunjukkan oleh kedua calon presiden itu. Para tim maupun para pendukung juga harus ikut menunjukkan kedewasaan politik sehingga pilpres menjadi ajang kontestasi politik yang penuh kegembiraan.
"Ini adalah contoh yang mesti diikuti tim pendukung dan grass root sehingga pilpres kita lalui dengan riang gembira. Politik harus mengedukasi masyarakat," kata dia.