Uang Suap yang Diterima Eni Dilaporkan ke Idrus Marham

| 31 Aug 2018 12:56
Uang Suap yang Diterima Eni Dilaporkan ke Idrus Marham
Anggota DPR RI Eni Maulani Saragih menggunakan rompi tersangka KPK . (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - KPK mengatakan, tersangka penerima suap Eni Maulani Saragih --anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Golkar-- ternyata memberikan laporan kepada mantan Menteri Sosial Idrus Marham --bekas Sekjen Golkar-- setiap menerima uang terkait kasus suap PLTU Riau-1.

"Ada komunikasi antara si EMS dengan IM. Hal ini juga didukung keterangan-keterangan dari (Johannes Budistrisno) Kotjo, ya itu. Intinya, si EMS itu ketika menerima uang dia selalu lapor ke IM dan IM tahu EMS Terima uang," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Selain itu, Alexander menyebut, uang yang diterima oleh Eni Maulani Saragih dari pemegang saham Blackgold Natural Resource Limited yaitu Johannes Budistrisno Kotjo juga mengalir ke dalam Munaslub Partai Golkar 2017.

"Sebagian uang digunakan untuk Munas Partai Golkar. Saat itu kan, IM sebagai sekretaris ya," ungkapnya.

Meski ada dugaan aliran dana ke dalam Partai Golkar tersebut, namun, lembaga antirasuah ini bilang kalau mereka masih melihat kemungkinan untuk menjerat partai berlambang beringin itu dalam korupsi korporasi.

"Nah itu, nanti kita lihat apakah bisa parpol kemudian disamakan dengan korporasi," jelasnya.

Sebagai informasi, anggota DPR Eni Maulani Saragih mengakui ada sejumlah uang yang dialirkan ke dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Hal ini disampaikannya usai diperiksa oleh penyidik KPK sebagai saksi untuk tersangka Idrus Marham.

"Memang ada duit sebesar Rp2 miliar yang saya terima dan saya inikan (berikan) untuk Munaslub Golkar," kata Eni kepada wartawan usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (27/8).

Saat dikonfirmasi awak media, kuasa hukum Eni Maulani Saragih, Fadli Nasution mengakui ada aliran dana ke Munaslub Golkar pada Desember 2017 dengan nilai sebesar Rp2 miliar. "Iya, sekitar segitulah (Rp2 miliar) nilainya," imbuh Fadli.

Namun, sejumlah elite Partai Golkar yang memimpin sekarang, termasuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, membantah hal itu.

Rekomendasi