Usai Pertemuan Romy dan Hasto, PPP Ajak PDIP CLBK Mega-Hamzah Haz

| 07 Mar 2023 15:44
Usai Pertemuan Romy dan Hasto, PPP Ajak PDIP CLBK Mega-Hamzah Haz
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy. (Instagram @romahurmuziy)

ERA.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajak PDI Perjuangan memperkuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Hal ini menanggapi pertemuan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada Rabu (1/3).

"KIB bersama koalisi dengan PDIP kan bisa juga, bukan poros baru, tapi penguatan KIB," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Menurut Awiek, peluang PDIP bergabung dengan KIB sangat besar. Terlebih, partai berlambang banteng itu pernah punya pengalaman berkoalisi dengan partai berlambang Ka'bah dalam beberapa kali Pilpres. Misalnya, di Pemilu 2019, keduanya sama-sama mengusung Presiden Joko Widodo.

Selain itu, PPP dan PDIP juga pernah memasangkan Megawati-Hamzah Haz pada Pilpres 2004. Awiek bilang, jika keduanya kembali berkoalisi, maka bisa diibaratkan seperti CLBK alias cinta lama bersemi kembali.

"Kalau PDIP dengan PPP itu CLBK, cinta lama bersemi kembali, karena dulu kan pernah ada Mega-Hamzah, dan kita dua kali periode ini menjadi bagian dari koalisi bersama PDIP," ucapnya.

Awiek mengatakan, hingga saat ini belum ada koalisi yang pasti sebab belum mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Menurutnya, partai-partai politik masih sebatas membuat kesepakatan politik saja.

Oleh karena itu, peluang koalisi yang ada saat ini untuk menambah anggota pun masih terbuka.

"Koalisi hari ini belum ada yang pasti. Kenapa saya bilang begitu? Itu hanya sebatas kesepakatan internal masing-masing koalisi, kepastian koalisi itu nanti kalau sudah mendaftar ke KPU," kata Awiek.

"Nah KIB, PPP, PAN, Golkar sama-sama terbuka menambah partai," imbuhnya.

Terkait dengan pertemuan Romy dan Hasto, menurutnya hal yang biasa. Jikapun ada pembicaraan soal koalisi, hal itu hanya sebatas penjajakan bukan berarti menjadi sebuah keputusan.

"Ya yang namanya speak-speak politik kan bisa saja. Tetapi kan itu bukan pengambilan keputusan," pungkasnya.

Rekomendasi