Dikutip dari Antara, Kamis (13/9/2018), seorang juru bicara Vatikan menuturkan, para kepala uskup nasional gereja katolik itu dijadwalkan bertemu dengan Paus Fransiskus pada 21-24 Februari tahun depan.
Menurut juru bicara yang enggak disebutkan namanya itu, pelecehan seksual akan menjadi bahasan utama dalam pertemuan. Bukan apa-apa, isu pelecehan seksual anak di gereja katolik memang tengah jadi sorotan dunia.
Majalah Der Spiegel, beberapa waktu lalu melaporkan bahwa penelitian Keuskupan Jerman menunjukkan bahwa 1.670 pendeta melakukan pelecehan seksual terhadap 3.677 anak di bawah umur selama 70 tahun di negara tersebut.
Selain Jerman, kasus pelecehan serupa juga terjadi di negara-negara besar lain, seperti Cile, Australia, hingga Amerika Serikat. Bahkan, Paus Fransiskus diketahui sempat bertemu dengan sejumlah pemimpin gereja Amerika Serikat.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas laporan dari Jerman itu, termasuk menindaklanjuti kebenaran soal terlibatnya mantan kardinal Amerika Serikat dalam sejumlah kasus pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak di bawah umur.
Selain itu, Uskup Agung asal Italia, Carlo Maria Vidano, pada bulan lalu menuding bahwa selama bertahun-tahun, Paus sejatinya mengetahui pelecehan oleh mantan kardinal Amerika Serikat, Theodore McCarrick, namun enggak melakukan apa-apa.
Vigano mengaku memberi tahu Fransiskus sejak 2013 mengenai McCarrick, yang dituding melakukan hubungan seksual dengan seorang pria dewasa. McCarrick mengundurkan diri pada Juli akibat tudingan berbeda, yaitu pemerkosaan terhadap remaja berusia 16 tahun sekitar 50 tahun lalu.
Soal tudingan terhadap Vigano itu, Paus Fransiskus menolak bicara. Ia bahkan mengatakan, "tidak akan mengatakan apa-apa". Meski begitu, Vatikan diketahui telah menyiapkan tanggapan terkait isu itu.