ERA.id - Penyanyi Once Mekel mengaku kecewa dan sakit hati sekaligus menyayangkan pembentukan opini publik yang mengarahkan dirinya sebagai pihak bersalah terkait permasalahan izin dan royalti pemanfaatan lagu-lagu Dewa 19 dalam ranah komersial.
"Satu hal yang saya kecewa adalah pembentukan opini yang mengarahkan saya sebagai orang yang bersalah. Saya sangat menentang itu. Kalau ditanya sakit hati atau nggak, ya pasti ada lah," terang Once saat menggelar jumpa media di Cilandak Jakarta Selatan, Jumat (31/3).
Vokalis bernama lengkap Elfonda Mekel itu mengatakan bahwa perkara ini bahkan sudah menjadi bahan pembicaraan di sekolah sang anak.
"Anak saya sempat bilang kalau satu sekolah bertanya soal kasus yang menimpa Bapaknya. Saya membayangkan, gimana cara anak saya menjawabnya, ya? Masalah ini se-Indonesia tahunya saya kayak bersalah banget, cuma bawain satu lagu nggak boleh," tawa Once.
Lebih lanjut Once mengatakan bahwa seharusnya Ahmad Dhani bisa melakukan langkah-langkah yang komunikatif, elegan, dan substantif terkait polemik yang berkembang saat ini.
"Sebagai politisi, setidaknya itu yang diakui, Mas Dhani juga bisa menempuh jalur-jalur yang konstruktif apabila merasa tidak puas dengan mekanisme izin dan royalti yang telah diatur oleh perundang-undangan. Jadi, bukan membuat pernyataan-pernyataan yang menyetir opini publik seolah-olah si Once nih yang bersalah," jelasnya.
Soal permasalahan izin dan royalti pemanfaatan lagu ini, Once juga mengaku bingung dengan sikap Ahmad Dhani yang sebelumnya sempat menyatakan bahwa kesalahan ada di pihak penyelenggara acara, namun kemudian tiba-tiba melarang dirinya membawakan lagu-lagu Dewa 19.
Dari permasalahan ini, ia mengutarakan bahwa banyak hal yang bisa dicermati oleh para seniman musik dalam kaitannya dengan proses penciptaan, izin, dan penggunaan lagu di kemudian hari. Para penyanyi, kata Once, harus lebih cermat saat hendak merekam lagu yang diciptakan oleh orang lain.
"Mesti ada perjanjian dan saling pengertian agar mendapatkan hak untuk membawakan lagu. Ketika pencipta memberikan lagu kepada penyanyi maka ada konsekuensi bahwa lagu itu akan bebas dibawakan oleh si penyanyi. Kalau dari awal dilarang, mungkin malah tidak jadi rekaman," paparnya.
Selain itu, Once juga berharap dari polemik yang terjadi ini ada perhatian besar dari negara terhadap sistem industri musik yang menyangkut banyak individu.
"Jangan sampai potensi musik Indonesia meredup karena konflik-konflik seperti ini. Orang mau nyanyi, akhirnya nggak bisa atau nggak jadi. Kondisi sekarang saya lihat pelaksanaan pengumpulan royalti secara masif belum maksimal. Mudah-mudahan ada kebijakan baru," harap Once.