Perias senior tata rias 'Gaya Solo', Endang Sundari Sumaryono, akan memoles Kahiyang dan menuntun jalannya prosesi siraman, midodareni, ijab panggih hingga resepsi.
Wanita yang disapa Bu Maryono itu menyiapkan lahir dan batinnya sebelum merias dan menuntun pernikahan putri Presiden Jokowi. Dia mengaku akan berpuasa dan menjalani tirakat lainnya dengan harapan hasil riasannya maksimal dan acara berlangsung lancar.
"Harus banyak prihatin, saya harus melakukan ritual khusus agar semuanya lancar,” kata Bu Maryono.
Secara terpisah, Mita Hardo, person in charge seorang perias, Mamie Hardo, mengatakan, tirakat sebelum merias calon pengantin merupakan bagian dari berdoa. Perias pengantin tradisional atau biasa disebut “dukun manten” melakukan tirakat untuk melatih kesabaran dan berharap hasil riasan maksimal serta acara berjalan lancar.
“Sebenarnya tirakat itu pada dasarnya sama sih ya, intinya berdoa. Ya semua orang harus berdoa, pengantin juga harus berdoa, kita juga harus berdoa untuk yang terbaik,” ucap Mita, kepada era.id, Rabu (1/11/2017).
Menurut Mita, masih ada juga dukun manten yang melakukan ritual menyiapkan sesaji, atau melakukan sembaga (tiga kali meniup ubun-ubun pengantin).
Namun, ritual itu bukan hal yang mutlak dilakukan perias pengantin karena yang paling penting adalah berdoa.
Dalam rias pengantin Jawa tradisional terdapat pakem yang tidak boleh dilanggar seperti pengerjaan paes di dahi calon pengantin tidak boleh dibuat orang yang belum menikah.
“Memang yang mengerjakan paes itu harus yang kuat tirakatnya. Harus orang yang sudah mumpuni lah, karena dia juga yang akan mengantar pengantin,” ujar lulusan Magister Bisnis Internasional Monash University tersebut.