Ini Wajah Tiga Nelayan WNI yang Bebas Dari Abu Sayyaf

| 17 Sep 2018 17:50
 Ini Wajah Tiga Nelayan WNI yang Bebas Dari Abu Sayyaf
Tiga nelayan Indonesia yang dibebaskan dari Abu Sayyaf (Channel News Asia)
Manila, era.id - Tiga orang nelayan warga negara Indonesia (WNI) akhirnya dibebaskan setelah disandera kelompok Abu Sayyaf selama 18 bulan di Filipina. Ketiganya pun akan langsung dipulangkan ke Indonesia.

Mengutip dari Channel News Asia, ketiganya diculik kelompok militan Abu Sayyaf saat berlayar di dekat Pulau Tawi-Tawi pada Januari 2017. Pembebasan tiga WNI itu dilakukan oleh tentara Filipina pada Sabtu (15/9) waktu setempat. 

Otoritas militer Filipina berhasil mengidentifikasi ketiga nelayan itu setelah melakukan operasi militer untuk memukul mundur Abu Sayyaf dari perairan Filipina Selatan. Ketiganya nelayan asal Indonesia itu diketahui bernama Hamdan Bin Salim (34), Subande Satto (27) dan Sudarlan Samansung (41).

Juru bicara militer setempat, Letnan Kolonel Gerry Besana, menyebut ketiganya dibebaskan di kota Indanan, Sulu. Mereka dibebaskan dalam operasi militer intensif di Filipina dan tidak ada permintaan tebusan dari kelompok militan Abu Sayyaf.

"Tidak, tentu tidak ada tebusan yang diberikan. Mereka (penculik tiga WNI-red) tertekan oleh operasi kami," jelas Besana.

Supaya kalian tahu, kelompok Abu Sayyaf diketahui kerap memenggal para sanderanya jika tidak ada uang tebusan yang diberikan. 

Kelompok ini adalah jaringan militan yang terbentuk pada 1990-an dengan uang dari jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden. Kelompok ini juga telah menghasilkan jutaan dolar dari hasil perampokan dan penculikan untuk meminta tebusan. Di mana kelompok ini kerap mengincar orang asing.

Kelompok Abu Sayyaf berbasis di pulau-pulau selatan. Pada 2016 kelompok ini mulai menculik para pelaut di perairan antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk meminta tebusan.

Hingga kini, kelompok Abu Sayyaf masih menyandera 11 orang termasuk seorang pengamat burung asal Belanda yang diculik pada tahun 2012 dan seorang tawanan dari Vietnam. 

 

Tags : filipina
Rekomendasi