Dalam rapat pembahasan ekonomi di kediaman Prabowo di Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018), Kwik mengatakan, gagasan ekonomi yang ia miliki sebelumnya telah ia serahkan kepada kubu PDIP. Namun, enggak ada tanggapan apapun yang ia dapat.
"Sudah saya katakan, saya itu menulis booklet dari tahun 2004 itu orientasi saya karena ibu Megawati calon presiden. Tahun 2009 juga, tapi sama sekali tidak ada respons," kata mantan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri Republik Indonesia itu.
"Dari Ibu Megawati mungkin sekali karena sampai sekarang hubungan saya masih sangat dekat. Tapi, ibu Megawati kan ketua umum, dia mengasumsikan bahwa akan ada respons. tapi sama sekali tidak. Dari sekjen tidak, dari litbang tidak. dari siapapun tidak," lanjut Kwik.
Menurut Kwik, dirinya pun sudah mencoba untuk menawarkan konsep ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dirinya masih menjadi Gubernur DKI Jakarta namun hasilnya sama: no response.
"Saya bicara dengan Pak Jokowi. Saya mengatakan, 'bapak sekarang kan sudah jadi gubernur, sangat populer, tolong gunakan popularitas ini untuk kepentingan partai dan kepentingan negara ini, bicaranya jangan hanya urusan DKI saja tetapi urusan negara,'" kata Kwik kepada Jokowi kala itu.
"'Apa itu?' kata jokowi. Oh kebetulan saya punya bahan yang banyak sekali oleh karena saya lama sekali ketua litbang PDIP, ketua DPP, dan mewakili PDI juga menjadi wakil ketua MPR. Langsung saya kirimkan segepok hard copy plus banyak sekali soft copy. Satu kata pun tidak ada reaksi, tidak ada sambutan apa-apa. Jadi jelas," tuturnya.
Menurut Kwik, konsep yang dirinya punya sejak tahun 2004 baru direspons oleh Prabowo Subianto dengan mengajaknya diskusi mengenai permasalahan ekonomi.
"Nah, lalu Pak Prabowo yang mengajak saya berdiskusi. Jadi logis kan kalau dengan sendirinya bicara dengan Pak Prabowo lebih dulu daripada. 2019 saya baru berpikir baru coret-coret catatan untuk menyesuaikan, saya dipanggil oleh Pak Prabowo. Ternyata Pak Prabowo mempunyai perhatian yang begitu besar dan intensif, dibaca satu persatu kuning-kuning ini saya diajak diskusi," ucapnya.