"Tahun ini Indonesia jadi nomor 1 dunia untuk koleksi kayu terbanyak, ini akan dideklarasikan di Yogyakarta pada tanggal 23 September oleh Presiden Joko Widodo," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan KLHK Dwi Sudharto di Pusat Litbang Hasil Hutan KLHK, Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/9/2018).
Sudah tidak perlu diragukan, Indonesia sebagai negara beriklim tropis dan memiliki keragaman jenis kayu yang sangat kaya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat jumlah sampel dari varian kayu yang ada di Indonesia mencapai 185.647 jenis dan disimpan di Xylarium Bogoriense 1914, Bogor.
Sebelumnya Xylarium Bogoriense berada di urutan keempat dunia setelah Belanda dengan 125.000 varian kayu, Amerika Serikat (AS) 105.00 dan Belgia 69.000 jenis kayu. Butuh 150.000 spesimen kayu untuk menjadikan Indonesia sebagai nomor satu di dunia.
"Pada bulan Juli 2018, posisi Xylarium Bogoriense masih berada pada peringkat ke 4 dengan jumlah spesimen kayu sebanyak 67.864 spesimen kayu. Tapi, dengan beberapa hari lalu kita sudah menciptakan rekor baru," ungkap Dwi.
Dwi menjelaskan, dalam mengumpulkan seluruh spesimen kayu yang ada di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara dan upaya. Mulai dari mengajak perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan swasta maupun BUMN, museum kayu, perguruan tinggi hingga masyarakat yang mengirimkan spesimen kayu ke Puslitbang Hasil Hutan KLHK.
"Spesimen kayu yang ada berasal dari pohon tebangan atau roboh maupun pohon yang masih berdiri," lanjutnya.
Untuk kamu ketahui, Xylarium Bogoriense 1915 merupakan ruang koleksi berbagai jenis kayu yang dikumpulkan, dicatat, ditata, dirawat, dan disediakan bagi pihak-pihak yang memerlukan. Xylarium ini dikelola oleh Badan Litbang dan Inovasi KLHK.