Usai Salat Bareng Jokowi dan Iriana di Masjid Sheikh Zayed Solo, Ganjar Sampaikan Hal Ini

| 22 Apr 2023 14:43
Usai Salat Bareng Jokowi dan Iriana di Masjid Sheikh Zayed Solo, Ganjar Sampaikan Hal Ini
Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo melaksanakan salat Idulfitri 1444 Hijriah di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/04/2023) pagi. (Foto: BPMI Setpres)

ERA.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana melaksanakan salat Idulfitri 1444 Hijriah di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/04/2023) pagi.

Jokowi, Iriana, dan putra bungsunya Kaesang Pangarep beserta istri tiba di masjid sekitar pukul 06.05 WIB.

Selanjutnya, Presiden langsung menempati saf paling depan, sementara Iriana menempati tempat yang telah disediakan untuk jemaah wanita di lantai 2 masjid.

Tampak Presiden mengenakan pakaian koko berwarna hitam dengan corak etnik silver dan Ibu Iriana mengenakan pakaian muslim berwarna putih gading.

Momen Presiden Jokowi dan Iriana usai melaksanakan Salat Ied di Masjid Sheikh Zayed Solo. (Foto: Istimewa)

Tak hanya keluarga presiden, momen salat Ied di masjid yang belum lama diresmikan ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tampak mengenakan sarung dan baju koko, lengkap dengan jas berwarna hitam.

Ganjar Pranowo yang telah ditetapkan sebagai bakal capres usungan PDI Perjuangan menegaskan dirinya siap melanjutkan kerja besar Presiden Joko Widodo jika menang Pilpres 2024.

"Tentu saja, hari ini pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi harus dilanjutkan," kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Usai pengumumannya sebagai bakal capres oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4), Ganjar berada dalam satu mobil dan satu pesawat dengan Jokowi menuju Jawa Tengah.

Dalam perjalanan itu, Ganjar mengaku mendapat banyak pesan dari Jokowi. Saat di pesawat, Ganjar mengatakan Jokowi banyak bercerita kepadanya, salah satu soal akselerasi dan lompatan pembangunan.

"Pulang, saya menemani Pak Presiden, 50 menit di pesawat. Banyak juga beliau bercerita bagaimana melakukan lompatan, melakukan akselerasi. Tentu saja Pak Jokowi pasti sudah meletakkan fondasi yang sangat kuat," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, melanjutkan kinerja pembangunan Jokowi adalah langkah awal untuk menciptakan kemajuan ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, dia mengaku harus menjaga kinerja tersebut.

"Satu cerita, hilirasasi saja sebenarnya bisa menaikkan lompatan ekonomi yang besar. Saya harus menjaga itu. Ini mesti kami jaga dan kami lanjutkan," tambahnya.

Dengan didasari hal itu, Ganjar mengatakan dia perlu pasangan bakal calon wakil presiden yang memiliki visi serupa dan bisa bekerja sama melanjutkan pembangunan Jokowi. Namun demikian, Ganjar meminta publik menunggu keputusan terkait calon pasangannya.

"Jadi, ada banyak agenda-agenda itulah yang mesti dipersiapkan, sehingga pasangan nantinya wakilnya kami harapkan se-visi, punya komitmen yang sama untuk melaksanakan," katanya.

Sebelumnya, dalam Rapat DPP Partai ke-140 Diperluas Tiga Pilar, Jumat, di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024.

"Pada jam 13.45, dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, menetapkan Saudara Ganjar Pranowo, sekarang Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai (bakal) calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati.

Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Rekomendasi