Korsel-Korut Tandatangai Sebuah Kesepakatan Bersama

| 19 Sep 2018 16:04
Korsel-Korut Tandatangai Sebuah Kesepakatan Bersama
Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (Foto: @TheBlueHouseENG)
Jakarta, era.id  - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menandatangani dokumen kerja sama setelah mereka melakukan pembicaraan selama dua hari. Belum ada laporan soal isi dokumen tersebut, yang ditandatangani di Wisma Negara Baekhwawon, Pyongyang, Rabu (19/9/2018).

Dilansir dari Antara, penandatanganan ini tidak hanya dilakukan oleh kedua pemimpin Korea itu, tapi juga para menteri pertahanan dari kedua negara tersebut. Dokumen tersebut disebut-sebut berisi perjanjian untuk menurunkan ketegangan militer di Semenanjung Korea.

Sebelumnya, Moon dan Kim melakukan pembicaraan selama dua jam di markas besar Partai Buruh Korea (WPK), pada Selasa (18/9) sore.

Dalam pertemuan hari Selasa, kedua pihak bertukar pandangan secara mendalam tentang berbagai masalah yang muncul menyangkut percepatan pembangunan hubungan utara-selatan dan menerapkan deklarasi Panmunjom secara penuh.

Kedua pemimpin sangat menghargai hubungan utara-selatan saat ini yang sedang bergerak maju secara positif setelah mereka bertemu pada April lalu.

 

Sebelum meninggalkan Pyongyang, Moon mengatakan ia berencana melakukan banyak pembicaraan secara terbuka dengan Kim dalam upaya mewujudkan perdamaian abadi di Semenanjung Korea serta membantu dimulainya kembali dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat soal perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Kunjungan Moon adalah yang pertama kalinya dilakukan oleh seorang kepala negara Korea Selatan ke Pyongyang dalam 11 tahun terakhir ini. Ia dan Kim sebelumnya bertemu dua kali dalam tahun ini.

Pertemuan pertama mereka terjadi pada April, yang menghasilkan Deklarasi Panmunjom.

Melalui deklarasi itu, kedua pemimpin menyatakan komitmen terhadap penghapusan senjata nuklir di Semenanjung Korea dan menyepakati berbagai langkah untuk menurunkan ketegangan militer di Semenanjung Korea.

Presiden Korea Selatan dijadwalkan mengakhiri kunjungan tiga harinya di Pyongyang dan kembali ke tanah air pada Kamis (20/9) pagi.

Rekomendasi