Kampanye Damai dari Kubu Prabowo-Sandi

| 21 Sep 2018 10:52
Kampanye Damai dari Kubu Prabowo-Sandi
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan mengusung kampanye damai pada Pemilu Presiden 2019. Setelah pengambilan nomor urut ini, pasangan yang didukung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur --terdiri dari Partai Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat dan Partai Berkarya--- ini akan segera menunaikan janjinya untuk menciptakan iklim politik yang sejuk.

Ini pun sejalan dengan program KPU yang akan mendeklarasikan kampanye damai dari kedua kubu pada Minggu (23/9/2018) nanti. Setelah itu, masa kampanye dimulai --dipotong masa tenang-- hingga pencoblosan pada 17 April 2019.

"Kemudian setelah itu kita akan lanjutkan kampanye damai tanggal 23 dan kami berharap juga ini panitia sudah siap. Kita yang jelas berkomitmen akan kampanye sampai selesai tetap damai sejuk dan tetap sehat," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (21/9/2018).

Hal ini juga ditekankan oleh Presiden PKS Sohibul Iman. Dia bilang, lima partai pendukung Prabowo-Sandi sudah mengarahkan masing-masing kader di internalnya untuk berkampanye damai.

"Iyah, sudah. Itu masing-masing di internal," ujar Sohibul.

Namun, saat ditanya mengenai langkah tegas untuk mewujudkan kampanye damai ini, Sohibul enggan merespons lebih jauh.

"Nanti yah, fokus pengambilan nomor urut dulu," tuturnya.

Baca Juga : Strategi Prabowo-Sandi Melawan Jokowi-Ma'ruf

Sejumlah nama yang kontroversi masuk ke dalam tim pemenangan pasangan ini. Di antaranya yang paling menonjol adalah nama Buni Yani, Neno Warisman, Ahmad Dhani.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, jika koalisi ini sudah berkomitmen untuk melaksanakan kampanye damai, maka hal itu termasuk janji yang harus tepati.

"Janji harus ditepati. Termasuk berjanji untuk kampanye damai. Kampanye damai penting untuk memastikan Pemilu berjalan dengan aman dan samai. Tanpa kekerasan dan konflik," kata Ujang.

Menurut Ujang, bergabungnya tokoh-tokoh kontroversial yang selama ini selalu mengkritik pedas pemerintah harus dapat dikondisikan. Dia menilai, harus ada satu komando agar apapun yang dilakukan tokoh-tokoh ini tidak keluar dari jalur, guna mewujudkan kampanye damai.

"Jika pun ada figur-figur kontroversial di kubu Prabow-Sandi itu bisa dikondisikan, dikomunikasikan, dan dibicarakan di internal. Sehingga apapun yang dilakukan oleh tokoh-tokoh kontroversial tersebut ke luar masih dalam koridor berdemokrasi yang sehat," kata dia.

Baca Juga : Rombongan Prabowo-Sandi Akan Jalan Kaki ke KPU

Koalisi ini pun sudah menyiapkan ratusan tokoh untuk membantu pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Setidaknya 800 tokoh yang bakal masuk dalam struktur tim pemenangan calon Prabowo-Sandi. Mereka nantinya akan terbagi dalam beberapa divisi, mulai dari juru bicara, juru debat, juru kampanye nasional, kalangan anak muda, dan kalangan emak-emak. Tim kampanye ini nantinya akan di bawah komando Djoko Santoso.

Biar kamu tahu, Pilpres 2019 ini adalah kedua kalinya Prabowo bertarung dengan Jokowi. Pada Pemilu Presiden 2014, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa yang didukung Koalisi Merah Putih. Sementara, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla --kini jadi presiden dan wakil presiden 2014-2019-- yang didukung Koalisi Indonesia Hebat.

Rekomendasi