Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengaku senang saat pihaknya terus ditembak isu ekonomi. Menurut Arsul, membantah isu ekonomi yang terus dinarasikan oleh paslon capres-cawapres nomor urut 02 itu sangat mudah.
"Bagi saya sisi pandang yang seperti itu tidak hoaks. Tapi saya malah senang kalau Pak Sandi seperti itu. Karena bantahnya gampang banget dengan kata 'masa sih?'. Gitu saja kan," ungkap Arsul kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2018).
"Semakin sering Pak Sandi statement seperti itu, semakin bahagia kita. Enggak pusing menanggapinya," sambung dia.
Bagi Arsul, isu makanan seperti tempe setipis kartu ATM, tempe dibuat seperti sachet, dan isu biaya makan di Jakarta lebih mahal dibanding makan di Singapura hanyalah isu sederhana, dibandingkan dengan kritikan kubu Prabowo-Sandiaga terkait anggaran Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali.
Menurut Sekjen PPP itu, pertemuan ini harusnya dibandingkan seksama, sebab biaya yang dikeluarkan Indonesia dalam acara itu jauh lebih sedikit dibandingkan saat acara itu digelar di Singapura ataupun Peru. Selain itu, pertemuan itu juga memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia ke depannya.
Baca Juga : Mengapa Pemerintah Keluarkan Budget Besar untuk IMF-WB?
"Biaya sebesar itu bukan biaya yang keluar begitu saja. Ada manfaat yang akan terus terjalin karena itu dalam bentuk infrastruktur seperti jalan, tempat parkir, dan lainnya. Itu kan sesuatu yang tidak hilang begitu saja. Kedua yang dikritiskan, tidak hanya dari segi cost tapi multiplier effect-nya kan tidak pernah mereka lihat," tutupnya.
(Infografis/era.id)