"Kami tindak tegas kalau untuk pendukung-pendukung kami. Tindak tegas bahkan kami akan laporkan pendukung-pendukung kami langsung ke pihak yang berwajib. Jadi kami tidak ingin ada toleransi sedikitpun terhadap kampanye yang bernuansa hoaks," kata Sandi kepada wartawan di kawasan Monas, Minggu, (23/9/2018).
Untuk mewaspadai konten bersifat hoaks, Sandi juga bilang, mereka punya tim yang memantau influencer yang mengampanyekan kubunya. Bahkan ada tiga aturan yang diterapkan bagi para influencer itu agar kampanye yang sejuk tetap terjaga.
"Ada tiga rules-nya. Satu apakah informasi yang tersampaikan itu terverifikasi, akurasi. Kedua, apakah itu bermanfaat dan ketiga apakah itu bisa menyakiti pendukung Presiden (Jokowi) dan pak Kiai (Ma'ruf Amin) karena pak Prabowo sendiri yang mencoret itu narasi daripada tim kreatif. Kami komitmen ingin ada toleransi karena kami ingin damai," ujarnya.
Sebagai informasi, seluruh peserta Pemilu 2019, baik calon presiden dan wakil presiden, 16 partai politik nasional, serta calon anggota DPD RI menyatakan deklarasi dan penandatanganan prasasti kampanye damai.
Deklarasi dipandu oleh Ketua Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman dan diikuti oleh seluruh peserta pemilu secara bersamaan.
Acara deklarasi dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman dengan pelepasan balon dan pengibaran bendera sebagai penanda mulainya acara. Dilanjut dengan karnaval jalan kaki dari pintu silang Monas Barat Daya, sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, sampai masuk lagi ke dalam area monas melewati pintu Silang Monas Barat Laut.
Baca Juga : SBY Walk Out, KPU Tegaskan Telah Atur Peserta Karnaval