Prabowo Pahami Sikap SBY Walk Out

| 23 Sep 2018 17:34
Prabowo Pahami Sikap SBY <i>Walk Out</i>
Capres Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Calon presiden Prabowo Subianto menganggapi sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang walk out pada acara Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9/2018) pagi. Menurut Prabowo, langkah walk out SBY sudah dilakukan dengan perhitungan yang matang dan bukan ekspresi sesaat.

"Saya yakin, pak SBY melakukan sesuatu dengan penuh perhitungan. Saya kenal, beliau orangnya sangat teliti, sangat tertib. Mungkin saya orangnya agak santai," ujar Prabowo di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Minggu, (23/9/2018).

Ketum Partai Gerindra tersebut meminta KPU sebagai pihak penyelenggara untuk menindaklanjuti persoalan yang terjadi pada SBY.

"Saya pokoknya ingin baik saja. Kalo memang ada yang dilanggar, KPU harus bertindak," ungkap dia.

Diketahui sebelumnya, salah satu alasan SBY keluar saat pertengahan acara tersebut lantaran tidak terima atas sikap relawan Jokowi-Ma'ruf yang terkesan memprovokasi dirinya untuk memilih pasangan calon nomor 01.

Tindakan SBY ini ditanggapi serius oleh politikus Partai Demokrat Andi Arief. Dia menganggap relawan Pro Jokowi (Projo) menyalahi aturan dalam Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan KPU sehingga membuat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono walk out di tengah acara berlangsung.

"PROJO memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis. Waktu mobil karnaval Pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak "bang dukung Jokowi" dan merangsek ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan," tulis Andi dalam akun Twitter-nya, Minggu (23/9/2018).

 

Oleh karena itu, Andi mengancam jika Projo tidak meminta maaf, ia tidak ingin disalahkan jika ada tindakan balasan dari Demokrat.    

"Kalau Projo tidak minta maaf dan aparat keamanan diam serta Jokowi diam saja atas provokasi terhadap SBY pagi ini, jangan salahkan jika ada tindakan balasan," lanjut dia.

Baca Juga : Tim Pemenangan Jokowi Minta Maaf ke SBY

Sementara itu, Direktur Program Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Aria Bima pun langsung meminta maaf kepada SBY yang merasa terprovokasi sehingga walk out saat acara Deklarasi Kampanye Damai itu berlangsung.

"Kalau itu terjadi dan membuat pak SBY tidak berkenan, kami mohon maaf. Tidak ada suatu keinginan dari Tim Kampanye Nasional Pak Jokowi-Maruf untuk membuat suasana batin Pak Sby menjadi kurang sreg dan merasa terganggu dalam kampanye yang hari ini dilaksanakan," ungkap Aria kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).    

Aria mengaku telah menghubungi Waketum Demokrat Syarief Hasan untuk meminta penjelasan dari parpol tersebut atas informasi yang sesungguhnya terjadi. Dia pun ingin kampanye Pemilu Presiden 2019 nanti berjalan damai dan sejuk.

"Perlu sebenarnya saya mau meminta informasi yang sesungguhnya terjadi seperti apa. Apakah seheboh dari apa yang disampaikan Andi Arief, karena tujuan kampanye kita hari ini kan sebetulnya suasana kesejukan mengawali kampanye pilpres dan pileg ini dalam suasana yang lebih ceria, damai, sejuk," ungkap dia.

Baca Juga : SBY Walk Out di Deklarasi Kampanye Damai

Menyinggung cuitan Andi Arief di Twitter yang menyatakan banyak relawan Jokowi menggunakan atribut kampanye, Aria menegaskan telah mengatur peserta karnaval deklarasi kampanye sesuai aturan KPU sehingga tidak melanggar aturan yang sudah disepakati.

"Saya yakin betul tak ada atribut dari TKN dalam bentuk bendera dan yel-yel dan sebagainya yang dilarang. Tapi untuk kaus kami semalam mendapat informasi dari KPU sekitar jam setengah 2, untuk atribut kaus itu diperbolehkan karena merupakan atribut peserta kampanye capres-cawapres," tutur Aria.

"Kampanye pengertiannya di situ ada atribut, visi-misi, sesuatu yang ditawarkan untuk menarik para pemilih, tetapi dengan cara damai. Maka atas izin dan persetujuan KPU untuk kaus diperbolehkan. Untuk atribut lain tidak diperbolehkan," tambah politikus PDI Perjuangan ini.

Rekomendasi