ERA.id - Kondisi cauaca di Tanah Suci mencapai 41 derajat celcius. Maka dari itu, jemaah calon haji, utamanya lanjut usia (lansia), untuk tak memaksakan diri melaksanakan Shalat Arbain di Masjid Nabawi jika kondisi tubuh tidak fit.
"Jamaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 41 derajat Celsius," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilodalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Liliek mengatakan di tengah suhu yang berbeda dengan di Tanah Air, jamaah hendaknya menghemat tenaga agar bisa menunaikan rangkaian haji yang utama seperti wukuf di Arafah nanti. Biasanya, setibanya di Madinah jamaah Indonesia melaksanakan shalat berjamaah sebanyak 40 waktu atau Arbain.
Liliek mengimbau agar ibadah sunah tersebut tidak perlu dilakukan jika merepotkan atau bahkan membahayakan jiwa, terutama bagi jamaah lansia. Mereka sebaiknya menunaikan shalat di pemondokan.
"Jamaah juga bisa menunaikan shalat di pemondokan, untuk menghindari kelelahan," katanya.
Menurut Liliek, untuk menghindari kebingungan selama beribadah di Masjid Nabawi maupun saat kegiatan di Kota Madinah, ada beberapa panduan yang patut dilakukan. Pertama, mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.
Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan. Ketiga, mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jamaah. Jangan tukar-menukar gelang dengan jamaah lainnya.
Keempat, pergi dan pulang secara berkelompok. Kelima, menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas. Keenam, selalu menggunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh.
"Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar jamaah," kata Liliek.
Ketujuh, upayakan selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Jamaah juga diimbau meminum oralit satu saset per hari dicampur dengan 300ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.
Kedelapan, atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya. Ini untuk menghindari penumpukan antrian lift di pemondokan. Kesembilan, selalu menjaga ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi. Kesepuluh, makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup. (Ant)