Jepang Dukung Pengembangan PLTA Kayan di Kaltara: Kami Berharap Proyek Itu Bisa Bantu Capai Emisi Nol Bersih Asia

| 27 May 2023 21:26
Jepang Dukung Pengembangan PLTA Kayan di Kaltara: Kami Berharap Proyek Itu Bisa Bantu Capai Emisi Nol Bersih Asia
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji di sela pertemuan Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Detroit, AS,(foto; dok. antara)

ERA.id - Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji mengungkapkan harapannya bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kalimantan Utara (Kaltara), yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, akan membantu mencapai inisiatif Komunitas Emisi Nol Bersih Asia (Asian Zero Emission Community/AZEC).

Dalam pertemuan bilateral antara Menteri Yamada dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto di Detroit, Amerika Serikat, dalam rangka Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF), Menteri Yamada menyatakan bahwa pemerintah Jepang akan mendukung pengembangan PLTA Kayan yang dilakukan oleh PT. Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation.

“Kami berharap proyek tersebut dapat mendukung Asian Zero Emission Community (AZEC),” kata Menteri Yamada saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto di sela Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Detroit, AS, sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Sabtu (27/5/2023).

Menko Airlangga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dan berharap implementasi PLTA Kayan dapat segera dilakukan. Pada Oktober 2022, Menko Airlangga hadir dan menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation dalam proyek pengembangan PLTA Kayan Cascade.

Proyek ini merupakan langkah nyata Indonesia untuk mencapai target Emisi Netto Nol pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

“Diharapkan perusahaan-perusahaan Jepang dapat berpartisipasi dalam program transisi energi Indonesia," kata Airlangga.

Menko Airlangga juga berharap Jepang dapat berpartisipasi dalam program kendaraan listrik Indonesia sebagai bagian dari kebijakan transisi energi nasional. Dia mengungkapkan harapannya bahwa perusahaan-perusahaan Jepang dapat berperan dalam program transisi energi Indonesia.

Selain keterlibatan dalam AZEC, Jepang juga terlibat dalam program Just Energy Transition Partnership (JETP) sebagai bagian dari upaya transisi energi Indonesia. Diharapkan kemitraan antara Indonesia dan Jepang saat ini, dan di masa depan, dapat mendukung percepatan target Emisi Netto Nol Indonesia pada tahun 2060 serta mempercepat pemulihan ekonomi kedua negara.

Menko Airlangga juga mengharapkan dukungan Jepang dalam penyelenggaraan KTT ASEAN di Indonesia sepanjang tahun 2023.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri juga membahas peran IPEF di masa depan dalam mendukung perdagangan yang lebih terbuka dan komprehensif. Negara-negara anggota IPEF sedang menyelesaikan salah satu pilar dalam IPEF yaitu Pasokan Rantai Nilai, yang diharapkan dapat membantu diversifikasi ketersediaan bahan baku dalam sektor kritis serta memperkuat koordinasi dalam rantai pasok.

Tahun 2023 memiliki makna sejarah bagi hubungan Indonesia-Jepang dan ASEAN-Jepang, dengan peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang dan peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang. Tahun ini juga penting bagi kedua negara, di mana Indonesia menjadi Ketua ASEAN sementara Jepang menjadi tuan rumah KTT G7.

Rekomendasi