1.425 Napi Raib dari Lapas dan Rutan di Palu-Donggala

| 01 Oct 2018 12:51
1.425 Napi Raib dari Lapas dan Rutan di Palu-Donggala
Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami. (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Gempa yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menghancurkan sejumlah bangunan, salah satunya Lembaga Permasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan). Sejumlah narapidana yang sedang menjalani masa hukumannya pun raib alias kabur dari penjara. 

Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami bilang, dari total 3.220 warga binaan, sedikitnya ada 1.425 yang keluar dari lapas maupun rutan.

"Total warga binaan di Sulteng ada 3.220, yang ada sekarang sebanyak 1.795. Yang tidak berada di tempat 1.425 orang. Tapi data ini terus berubah nantinya karena ini berdasarkan informasi pagi tadi," kata Sri di Kantor Dirjen Pemasyarakatan, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).

Lapas Palu yang berisi 581 napi menyisakan 66 orang yang masih berada di penjara. Sementara di Rutan Palu yang berisi 463, hanya 53 orang yang masih ada.

(Ilustrasi/era.id)

Sri menjelaskan, saat terjadi gempa, mulanya narapidana di Lapas Palu dikumpulkan di lapangan. Namun ketika gempa susulan terjadi, napi tersebut panik dan menjebol pintu dan pagar yang sudah agak roboh.

"Mereka menyaksikan betul goyangan di pagar plus terdengar suara runtuhnya Hotel Roa itu. Itulah yang memicu mereka mendorong untuk lari dari pintu yang dijaga oleh jajaran kami," ungkap Sri.

Sementara itu, Rutan Donggala yang berisi 343, hingga hari ini tidak ada napi yang tersisa. Hal ini karena adanya kerusuhan yang mengakibatkan kebakaran di rutan tersebut.

Baca Juga : Permudah Suplai Logistik di Palu, Pemerintah Siapkan Pesawat Khusus

"Sebenarnya sudah ada negosiasi sedikit demi sedikit, diizinkan sedikit demi sedikit untuk melihat keluarganya, memang paniknya luar biasa. Tapi ternyata juga ada yang tidak sabar, entah bagaimana menyulut kebakaran itu," ucapnya.

 

Rekomendasi